Opini

Morotai Dihantui Stunting, Pemda Berlagak Sinting

Penulis: Fahmi Djaguna
DEKAN FKIP UNIPAS Morotai


Dalam menggapai tujuan pembangunan nasional, kesejahteraan masyarakat menjadi hal yang tak terpisahkan. Salah satu aspek penting adalah menciptakan kehidupan yang sehat bagi seluruh warga. Mewujudkan hal ini membutuhkan upaya menyeluruh, termasuk penyediaan sarana kesehatan dan kesadaran masyarakat.

Perubahan Dalam Indeks Pembangunan Manusia
Isu pembangunan manusia menjadi relevan dalam Human Development Report (HDR) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022. Kabupaten Pulau Morotai mencatat perubahan positif dengan pergeseran dari zona merah ke zona hijau. Meskipun demikian, tantangan masih besar, karena peringkat Morotai di antara kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara masih tertinggal.

Dimensi Kualitas Hidup
HDR dan IPM menjadi panduan penting dalam mengukur kemajuan pembangunan manusia melalui dimensi kualitas hidup. Dalam hal ini, tiga dimensi utama adalah umur panjang dan sehat (Kesehatan), pengetahuan (Pendidikan), dan kehidupan yang layak (Ekonomi). Keseluruhan dimensi ini saling berhubungan dan saling mendukung, sekaligus kompleks dalam pelaksanaannya.

Stunting sebagai Tantangan Kesehatan
Untuk mengukur dimensi Kesehatan, angka harapan hidup saat lahir menjadi salah satu indikator utamanya, dan pencegahan stunting adalah bagian penting. Sayangnya, data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan tingkat stunting di Morotai masih tinggi, yaitu 28,8%, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 24,4%.

Selanjutnya 1 2
Penulis:

Baca Juga