Mamalia Laut

Menguak Penyebab Terdamparnya Dugong di Morotai dalam 3 Tahun Terakhir

Dugong yang ditemukan terdampar oleh warga || Foto: Warga

Morotai - Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, seringkali menjadi tempat terdamparnya bangkai mamalia laut jenis Dugong. Penyebabnya diduga akibat kondisi Hidro-oseanografi dan berkurangnya populasi lamun, yang merupakan makanan favorit mamalia laut tersebut.

Berdasarkan catatan halmaherapost.com, dalam tiga tahun terakhir, sudah terjadi enam kasus penemuan Dugong mati yang terdampar di pesisir pantai Pulau Morotai.

Kejadian terbaru adalah penemuan seekor Dugong mati yang terdampar di pantai Pulau Morotai, tepatnya di Tanjung Desa Doku Mira, Kecamatan Morotai Timur (Mortim) pada hari Minggu, 10 September 2023.

"Informasi ini kami terima dari Ketua BPD Dokumira, Wajid Saiwange, bahwa seekor Dugong ditemukan terdampar di perairan Desa Doku Mira pada hari Minggu sekitar pukul 17.00 WIT," ungkap warga pada Senin, 11 September 2023.

Dugong ini ditemukan oleh masyarakat nelayan dalam kondisi terdampar dengan panjang sekitar 7 meter dan berjenis kelamin jantan.

Iswandi Wahab, seorang akademisi di Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Pasifik Morotai, menjelaskan bahwa terdamparnya Dugong bisa dikaitkan dengan topografi laut di wilayah tersebut. Dapat disimpulkan bahwa wilayah yang dilalui oleh Dugong adalah Kawasan ekosistem lamun.

Baca juga:


Menguak Misteri Ikan Mati Terdampar di Perairan Ternate dalam Tiga Tahun Terakhir


Gol Dianulir, Malut United FC Berbagi Poin dalam Laga Perdana Liga 2 2023-2024


Sekda Ternate Resmi Berganti, Jusuf Sunya Dilantik Jadi Staf Ahli


"Jadi, lamun yang menjadi makanan utama Dugong berada di sekitar lokasi terdamparnya Dugong, jenis makanan favoritnya adalah lamun," jelasnya.

Dugong mencari makanan di wilayah ini, dan kemungkinan besar, terdamparnya Dugong tersebut bukanlah akibat ulah manusia, melainkan disebabkan oleh pengaruh Hidro-oseanografi, seperti arus dan gelombang, sehingga Dugong terseret ke pesisir.

Kemungkinan ulah manusia sangat kecil, seperti kasus kematian Dugong di Desa Juanga tahun lalu, yang disebabkan oleh lokasinya yang berada di jalur lalu-lintas speedboat dan kapal. Ini terjadi bukan karena kesengajaan, melainkan karena Dugong tersebut mungkin menghindar dan akhirnya terseret ke pesisir.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Maulud Rasai
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga