Catatan

Magic 327292

Wawan, Wilkson dan Frets Butuan saat pose bersama. Foto: Dok Malut United

Penulis: Asghar Saleh

Asisten Manager Malut United


Usai putaran pertama, kami melakukan evaluasi serius. Tim butuh pembenahan di semua lini. Apalagi dua pemain asing yang dikontrak ternyata tak memberi dampak apapun. Sektor tengah yang paling disorot. Tak ada pemain yang mampu mengatur ritme permainan, mengatur tempo, memiliki akurasi passing mumpuni dan pintar membaca permainan.

Lini depan juga sama. Pemain nomor 9 yang diharapkan jadi sumber gol malah nirgol dalam lima match dengan koleksi satu kartu merah. Di belakang sebagaimana pernah saya tulis, tim selalu mudah kebobolan saat setpeace atau long pass dari sisi flank. Kita kelabakan dan kalah dalam duel udara berebut bola.

Tim jelas butuh amunisi tambahan. David Glen, manager tim yang siang malam selalu bersama pemain berulang kali menegasi target kita musim ini adalah promosi ke Liga Utama. Nama Malut United harus diperjuangkan apapun caranya. Dia cuma ingin bikin nama daerah ini jadi terhormat, publik merasa senang. Tak ada kepentingan apapun - apalagi yang namanya politik.

Lalu mulailah perburuan pemain kunci. Di tengah, kedatangan Alwi Salamat - eks kapten Persebaya langsung memberi perbedaan. Alwi tipikal gelandang box to box yang sudah mulai jarang terlihat di sepakbola Indonesia. Skillnya terbilang diatas rata rata sebagaimana talenta Tulehu lainnya, visi bermain sangat baik dan yang paling penting Ia berani "memegang" bola.

Di belakang, tower tinggi dari Korea, Jeong Ho-min didatangkan dan langsung jadi partner yang eksplosif untuk Muhammad Rio Saputro. Duet ini memberi rasa aman dengan tiga clean sheet di empat pertandingan putaran kedua. Bandingkan dengan putaran pertama dimana kita banyak kebobolan. Perfoma kiper Ray Redondo juga meningkat tajam. Jika terus tampil konsisten dan dengan postur ideal, besok lusa Redondo layak berkostum Timnas.

Satu satunya posisi yang belum ideal adalah full back kanan yang tak punya pelapis dengan level tinggi. Bagus Nirwanto, eks kapten PSS Sleman bermain di sembilan pertandingan tanpa tergantikan. Sebuah rekor untuk pemain yang tak lagi muda. Saat dirinya menghilang karena akumulasi kartu, tim belum sepadu biasanya. Meski begitu, Muhammad Rifki yang direkrut dari Sriwijaya FC memberi harapan saat bermain lawan Nusantara United.

Di depan, masuknya Jose Wilkson jadi pembeda. Tiga gol dari empat pertandingan di putaran kedua adalah bukti. Wilkson sangat pintar mencari posisi, eksekusinya brilian dan yang paling penting, Ia adalah pekerja keras yang tak statis. Wilkson terus bergerak memburu bola dan jadi pemain pertama yang menahan build up serangan lawan.

Kombinasinya dengan Wawan Febrianto, pemain PSIS Semarang yang kami pinjam dan sayap cepat asal Persib Bandung, Frets Butuan mengubah lini serang Malut United. Ketiganya terlihat lebih smart. Hanya butuh waktu agar semakin padu.

Dan mungkin sebuah kebetulan jika Malut United punya penyerang yang memiliki nomor punggung nyaris sama. Wawan 32, Frets 72 dan Wilkson 92. Magic 327292 akan terus dinantikan terutama di babak 12 besar bulan depan. Puzzle ini makin lengkap karena ada nomor 22 milik King Hari Julianto.

Belum lagi kontribusi pemain sekelas Ilham Udin Armaiyn dan Rifal Lastori. Ada juga Fingky Pasamba yang jadi tandem paling pas bagi Alwi. Dengan komposisi pemain yang nyaris merata di semua lini, Choach Imran Nahumarury kini punya banyak opsi untuk taktikal.

Menatap putaran 12 besar dengan tekanan yang tentunya lebih besar, tim ini butuh fokus. Butuh sikap untuk tetap merendah. Jangan cepat puas. Enam pertandingan home and away di putaran 12 besar adalah tantangan yang harus dihadapi dengan latihan yang lebih serius, saling mendukung sebagai sebuah keluarga dan lebih dari itu, sejak awal tim ini dibentuk dengan keikhlasan.

Ikhlas itu senjata utama. Tak ada perbedaan dalam tim. Semua pemain adalah penting. Semua pelatih adalah yang terbaik. Kita butuh saling percaya karena perang masih lama. Kukuhkan dalam hati dan perilaku, bahwa tim ini dibangun untuk kejayaan Maluku Utara.

#MalutUnited
#Tomaaa

Catatan dalam peron Argo Dwipangga Solo - Jakarta Sabtu dinihari

Penulis:

Baca Juga