Ficer
Kisah Anak Penjual Kue Asal Tidore yang Mengunjungi 12 Negara
Potongan video selama 24 detik tiba-tiba muncul dalam pesan WhatsApp, membawa saya ke suasana Kota Milan, Italia. Suara lelaki di balik kamera menyapa dengan ucapan salam, doa, dan harapan bagi sejumlah kerabatnya, termasuk saya.
Dialah Faisal Anwar, atau yang akrab disapa Opo, yang baru-baru ini meramaikan beranda Facebook dengan unggahan-unggahan penuh inspirasi dari berbagai penjuru benua biru.
Opo, lahir di Dili pada 13 Januari 1994, merupakan anak ke-3 dari empat bersaudara. Kehidupannya dibentuk oleh perjuangan ekonomi keluarga, di mana orangtuanya, Alm. Anwar Hamisi dan Asma Podo, gigih berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Masa kecilnya dihabiskan di Kelurahan Topo, Kota Tidore, di mana Opo terbiasa dengan keterbatasan ekonomi keluarganya.
Tantangan sebenarnya muncul ketika Opo bersekolah di SMP Negeri 6 Kota Tidore, di mana kesulitan membayar uang sekolah membuatnya memerlukan bantuan surat keterangan keluarga tidak mampu dari Kelurahan. Walau dalam kondisi yang sulit, Opo berhasil lulus, menjadi salah satu dari 25 siswa dari total 127 yang lulus.
Namun, kisah perjuangan Opo terus berlanjut. Saat berada di SMA Muhammadiyah 3 Kota Tidore, impian Opo untuk melanjutkan ke SMA negeri harus terhenti lagi akibat keterbatasan ekonomi. Meskipun demikian, Opo tidak menyerah. Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk bekerja di koperasi di kampungnya, memberikan kontribusi untuk membantu keluarganya.
Perubahan tak terduga terjadi ketika adik dari Alm. Papanya menawarkan Opo kesempatan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan biaya ditanggung sepenuhnya, dengan syarat Opo berhasil menjadi sarjana. Tanpa ragu, Opo menerima kesepakatan tersebut dan memulai perjalanan perkuliahan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku (UMMU), meraih gelar sarjana pada tahun 2019.
Komentar