Santrani Abusama Semakin Siap Tarung di Pilwako Ternate, Tawarkan 10 Program Prioritas

Selain itu, ia juga menyentil soal problem pemerataan infrastruktur di Pulau Batang Dua, Pulau Hiri dan Pulau Moti yang setiap tahun menjadi konsumsi politik.

"Membangun kota Ternate tidak boleh dengan gaya tambal-sulam. Kota ini harus dirancang dengan bentuk karakteristik khusus yang sesuai dengan adat seatorang. Karena itu keterlibatan semua pihak termasuk Kesultanan Ternate dan seluruh warga kota, Akademisi dan pihak swasta serta para profesional dalam pembangunan kota yang berwaja manusia ini menjadi kunci kesejahteraan," ungkap tandasnya.

Untuk itu, figur muda yang mengusung visi "Diahi Ternate" itu menawarkan 10 program prioritas, salah satunya yakni peningkatan intensif pengurus masjid se-Kota Ternate. Kemudian, misinya mereformasi pola pembangunan yang terukur berdasarkan adat seatorang kota Ternate.

Sekadar diketahui, 10 poin program prioritas yang ditawarkan di antaranya:

1. Penerapan nilai-nilai budaya adat seatorang yang bersumber dari Kesultanan Ternate disubsidi sebedar Rp 5.000.000.000,-/tahun sebagai upaya peningkatan kesejahteraan serta dibangunnya saluran roil di air santosa dan direlokasinya warga di seputaran dodoku Ali dan teknisnya akan didiskusikan dengan pihak kesultanan Ternate.

2. Peningkatan pembangunan sumberdaya manusia di bidang kesehatan dan pendidikan akan digratiskan dengan model subsidi sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat.
3. Peningkatan intensif petugas sampah Rp 4.000.000,-/bulan.