Surat Cinta untuk Pesepakbola Muda Maluku Utara

Penulis: Syahril Adam Akademisi Prodi Pend. Olahraga ISDIK KIE RAHA & Pengurus HIMPSI Maluku Utara

---

Memang tidak jarang kita melihat secara langsung maupun tidak langsung fenomena pemain bola muda yang kesulitan mengelola emosi saat bermain. Hal ini bisa dialami oleh siapa pun. Lalu, bagaimana penjelasannya terkait insiden pemukulan pemain di Gambesi Championship, Ternate, Maluku Utara, yang viral di media sosial pada Jumat, 3 Mei 2024, kemarin?

Pertandingan sepakbola antar kampung sering kali menjadi ajang yang memperlihatkan tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga mentalitas para pemain muda. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi bagaimana mentalitas tersebut dapat membentuk karakter dan semangat persaingan di lapangan.

Setiap pertandingan di antara kampung-kampung kecil tidak hanya tentang mencetak gol atau memenangkan trofi, tetapi juga tentang menunjukkan dedikasi dan semangat bertanding. Para pemain muda seringkali menghadapi tekanan besar, baik dari sesama pemain maupun dari pendukung setia di pinggir lapangan. Namun, di tengah semua itu, mentalitas yang kuat adalah kunci utama untuk sukses.

Baca juga:

---

Kronologi Penyerangan Pemain di Tarkam Ternate, Pertandingan Tanpa Aparat Keamanan

---

Pelaku Pemukulan Pemain di Ternate Mengaku Salah, Minta Videonya Dihapus

---

Insiden Pemukulan Pemain: Dua Legenda Persiter Beri Pendapat

---

Mentalitas pesepakbola muda melibatkan ketahanan mental, ketangguhan dalam menghadapi kegagalan, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang. Mereka belajar untuk tidak menyerah meskipun tertinggal, tetapi terus berjuang hingga peluit akhir berkumandang. Mentalitas ini tidak hanya berdampak di atas lapangan, tetapi juga membentuk karakter pemain di luar lapangan.

Pertandingan antar kampung juga menjadi tempat di mana pemain muda belajar tentang kerjasama tim, menghormati lawan, dan mengelola emosi dalam situasi yang intens. Mereka belajar bahwa kemenangan adalah hasil dari kerja keras dan kesatuan tim, bukan hanya kemampuan individual.