Analisis

Menelusuri Penyebab Keberhasilan Penurunan Stunting di Daerah Terluar Indonesia, Morotai

Pertigaan alun-alun kota Daruba, Morotai || Foto: Layank/Hpost

Faktor Keberhasilan

Sekretaris Daerah, Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad Umar Ali, kepada Halmaherapost.com, Jumat 7 Juni 2024, pekan kemarin, mengungkapkan bahwa,  keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya konkret pemerintah daerah dengan dukungan berbagai instansi vertikal dan partisipasi masyarakat setempat.

Faktor utama keberhasilan penurunan stunting, kata Umar, dijalankan dengan mengintegrasikan intervensi sensitif dan spesifik, serta konsolidasi sumber daya manusia, kelembagaan, dan ketersediaan anggaran, serta partisipasi masyarakat.

"Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pulau Morotai berperan penting dalam koordinasi ini," katanya.

Baca juga:


Tengok Persiapan Panpel Liga 1 Malut United di Stadion Gelora Kie Raha


Benteng Pertahanan Malut United Resmi Diperkuat Bek Serbabisa Ini


"Hulk" Resmi Bergabung dengan Malut United, Perkuat Barisan Pertahanan


Mantan Pj Bupati Pulau Morotai, mengungkapkan, dalam dua tahu terakhir itu menguraikan, alokasi anggaran penanganan stunting dalam dua tahun terakhir yakni 2022, sebesar Rp 12,654,622,941.00 dan 2023 sebesar Rp 42,954,395,105.00. Jumlah tersebut difokuskan untuk program konvergensi stunting melalui upaya intervensi sensitif dan spesifik.

“Untuk tahun 2021, nanti dicek lebih rinci karena Morotai saat itu belum ditetapkan sebagai kabupaten lokus stunting,” jelas Umar.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Baca Juga