Analisis

Menelusuri Penyebab Keberhasilan Penurunan Stunting di Daerah Terluar Indonesia, Morotai

Pertigaan alun-alun kota Daruba, Morotai || Foto: Layank/Hpost

Intervensi Sensitif

Sementara itu, Umar bilang, Intervensi sensitif seperti penyediaan air bersih dan pembangunan sanitasi dijalankan melalui koordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Pada tahun 2022 dan 2023, telah dibangun sejumlah dapur sehat dan rumah layak huni untuk keluarga yang berisiko stunting, meski jumlah pastinya masih harus dikonfirmasi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perkim Morotai, menyebutkan, pada 2022 bantuan untuk Rmah Tidak Layak Huni (RTLH) diberikan kepada 820 penerima yang terbagi ke 54 desa. Sementara pada 2023, sebanyak 133 penerima yang dibagi ke 33 desa.

“Yang juga sangat penting di Morotai kami memiliki program air bersih gratis. Juga pembuatan Ipal komunal, bantuan sanitasi WC dan kamar mandi yang dipaketkan dalam program dapur sehat,” tandas Umar.

Andiani, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, menyoroti pentingnya akses air bersih dalam pencegahan stunting pada anak-anak. Dia menjelaskan bahwa ketiadaan akses air bersih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan gangguan penyerapan gizi.

Menurutnya, konsumsi air kotor dapat menyebabkan infeksi dan kekurangan zinc, yang berkontribusi pada stunting dan masalah pertumbuhan pada anak-anak.

“Jadi tidak hanya memastikan akses dan distribusi air, perlu juga memastikan kualitas air berisih,” ucapnya.

Dia menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak hanya terkait dengan asupan gizi yang baik pada 1.000 hari pertama kehidupan, tetapi juga memastikan akses yang memadai terhadap air bersih.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Baca Juga