Perjuangan Seorang Sarjana di Pulau Morotai: Dilema Meningkatnya Pencari Kerja ke Luar Daerah

Dari data Disnakertrans Pulau Morotai, terlihat peningkatan signifikan jumlah pencari kerja perempuan antara tahun 2017 hingga 2019.

Untuk mengatasi hal ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten Pulau Morotai, Alfatah Sibua, menyatakan, berbagai strategi perlu diterapkan termasuk pelatihan keterampilan, pemagangan, penempatan kerja, penyuluhan kewirausahaan, penyediaan fasilitas informasi ketenagakerjaan.

Selain itu, Alfatah mengaku upaya pengadaan job fair juga dilakukan, namun sejauh pengamatan Halmaherapost.com dalam kurun waktu tiga tahun terakhir belum terlaksana.

"Kami melakukan koordinasi dengan Disnakertrans Provinsi dan Balai Latihan Kerja di Ternate untuk melaksanakan pelatihan atau magang bagi pencari kerja sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan," ujar Alfatah, kepada halmaherapost.com, Kamis 13 Juni 2024.

Dominasi Pencari Kerja Laki-Laki

Data juga menunjukkan dominasi pencari kerja laki-laki, terutama di industri seperti konstruksi, bangunan, teknisi atau mekanik kendaraan, dan tukang kayu. Persentase perempuan dalam industri, kata Alfatah, hanya sekitar 1-2%. Untuk mendukung pencari kerja perempuan, Disnakertrans melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan balai latihan.

"Dengan penguatan dan pengalaman yang diperoleh, mereka dapat memenuhi target perusahaan pemberi kerja," jelas Alfatah.

Untuk mengatasi peningkatan jumlah pencari kerja di masa depan, Alfatah menyatakan bahwa Disnakertrans Pulau Morotai akan berupaya menjembatani para pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Pulau Morotai. “Caranya berkordinasi dengan disnakertrans provinsi dan Balai Latihan kerja di Ternate, untuk pelatihan dan magang berdasarkan spesialisasi yang dibutuhkan dalam pasar kerja.”

“Tujuannya agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat membuka lowongan kerja bagi masyarakat lokal Morotai,” tandas Alfatah.