Liputan Indep

Perjuangan Seorang Sarjana di Pulau Morotai: Dilema Meningkatnya Pencari Kerja ke Luar Daerah

Warga saat mengurus kartu kuning di Disnakertrans Pulau Morotai, || Foto: Maulud/Halmaherapost

Morotai - Rahmat Hidayat Sibua, seorang sarjana di Kabupaten Pulau Morotai, mengaku dilema beberapa tahun lalu usai lulus dari perguruan tinggi. Lulusan 2020, dari Univeritas Khairun Ternate itu, harus menunggu dua tahun untuk bisa bekerja.

Dengan latar belakang pendidikan sarjana kehutanan, Rahmat dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa lapangan kerja di bidang ilmunya sangat terbatas di Morotai.

Meskipun hatinya tertambat di tanah kelahirannya, realitas di kampungnya Pulau Morotai, memaksa pemuda 27 tahun itu untuk mencari peluang kerja ke luar daerah.

"Di Morotai masih sulit mendapatkan pekerjaan yang berhubungan dengan keilmuan saya," kata Rahmat, kepada Halmaherapost.com Rabu 12 Juni 2024.

Baca juga:


Menelusuri Penyebab Keberhasilan Penurunan Stunting di Daerah Terluar Indonesia, Morotai


Sosialisasi Perda Kebudayaan di Ternate: Fakta Mengejutkan Terungkap!


DPD PKS Morotai Ancam Mundur Jika Rusli Sibua Tak Diusung!


Rahmat, kini bekerja di PT. IWIP, Halmahera Tengah, sejak 2022. Ia mengisahkan tantangan beradaptasi dengan lingkungan baru dan hidup jauh dari keluarga.

"Di tempat kerja saya saat ini, saya mampu menunjang kebutuhan keluarga dan saya secara pribadi. Sedangkan kalau di Morotai, saya hanya jadi pengangguran sebab masih susah mencari lowongan pekerjaan," ujar Rahmat.

Meski bekerja di luar daerah, harapan Rahmat untuk kembali ke Morotai tetap hidup, dengan harapan suatu hari nanti akan ada peluang pekerjaan yang sesuai di sana.

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Baca Juga