Lingkungan
Ubaid-Anjas Siapkan Strategi Jitu Hadapi Era Pasca Tambang di Halmahera Timur
Sebagai daerah kaya sumber daya mineral, Kabupaten Halmahera Timur menghadapi tantangan besar di masa depan saat cadangan nikel habis dieksploitasi.
Oleh karena itu, Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Ubaid-Anjas, telah mempersiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi berbagai dampak sosial dan ekonomi di era pasca tambang.
Dalam debat kedua yang digelar di Aula Kantor Bupati pada Senin 4 November 2024, calon wakil bupati Anjas Taher menegaskan komitmen pemerintah Ubaid-Anjas untuk melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Menurut Anjas, penanganan pasca tambang harus melibatkan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat melalui program CSR. Pemerintah nantinya akan terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan CSR perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
Selain itu, Anjas juga menyoroti dampak pasca tambang terhadap kesempatan kerja. Dia mengungkapkan bahwa salah satu potensi masalah yang akan muncul adalah peningkatan pengangguran dalam skala besar.
Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintahan Ubaid-Anjas telah mempersiapkan sejumlah program di luar sektor pertambangan yang dirancang untuk menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat, sehingga ketika perusahaan tambang berhenti beroperasi, masyarakat memiliki alternatif lain untuk mencari nafkah.
Ubaid-Anjas berkomitmen mendorong kegiatan-kegiatan yang berfokus pada potensi lokal dan selaras dengan kewenangan Pemerintah Haltim, seperti sektor pertanian, perdagangan, dan jasa. "Kami akan terus mengembangkan sektor-sektor ini agar setelah era tambang, masyarakat dapat beralih ke sektor lain," jelas Anjas.
Di sektor UMKM, Ubaid-Anjas berencana mendorong peningkatan kapasitas permodalan serta menyediakan akses informasi pasar bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di wilayah lokal.
Selain itu, Ubaid-Anjas juga berencana menambah satu jalur tol laut di wilayah Subaim. Inisiatif ini diharapkan dapat mempersingkat rantai pasok di Halmahera Timur, sehingga harga sembilan bahan pokok di wilayah tersebut tetap stabil dan terjangkau.
"Jika rantai pasoknya terlalu panjang, maka harga sembako di Haltim bisa melonjak tinggi," tegasnya.
Komentar