Pasar
Cerita Dua Pedagang yang Bertahan di Pasar Syariah Sasa, Ternate

Sementara itu, lapak dagangan milik Asmi, yang saat ini dijaga oleh kedua anak perempuannya, juga mengalami nasib yang sama. Mereka mengungkapkan bahwa warga Sasa dan sekitarnya lebih memilih berbelanja di pedagang yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.
“Setiap hari kami berjualan setelah pulang sekolah. Kalau hari Sabtu dan Minggu, orang datang membeli, tapi kadang dalam satu hari tidak ada yang datang sama sekali,” ucap salah satu anak perempuan Asmi dengan wajah kecewa.
Meski demikian, baik Manawiah maupun Asmi tetap bertahan. Mereka berharap ada perubahan pada kondisi pasar yang semakin sepi ini, terutama dengan adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk memperbaiki gedung pasar yang sudah lama terbengkalai. Bagi mereka, pasar ini bukan hanya tempat mencari nafkah, tetapi juga bagian dari sejarah dan identitas komunitas setempat.
Komentar