Pasar

Pasokan Pisang Tobelo Dominasi Pasar Ternate, Harga Bisa Sentuh Rp80.000 per Pohon

Pasokan buah pisang dari Tobelo di Pasar Ternate. Foto: Fadli Usman/Halmaherapost.com

Pasokan pisang dari Tobelo, Halmahera Utara, yang masuk ke Pasar Higienis di Kota Ternate, kini menjadi yang utama dan paling melimpah. Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan pasokan pisang dari Bacan dan Jailolo, yang selama ini juga menyuplai pasar di Ternate.

Sopir truk, Sukri, kepada Halmaherapost.com mengatakan, pada hari ini, sekitar 10 ton atau hampir 1.500 pohon pisang yang diangkut dua truk berasal sepenuhnya dari Tobelo.

"Biasa dua mobil truk begini kalau penuh, itu pisang tong hitung hampir 150 ribu pohon lebih. Ini dari Tobelo semua, karena pisang yang paling banyak di Maluku Utara kan cuma dari Tobelo," ujarnya pada Senin, 25 November 2024.

Biasanya, tambah Sukri, jumlah paling sedikit pisang dari Tobelo yang dipasok ke Pasar Higienis bisa mencapai 500 hingga 600 pohon per hari. Namun, dalam seminggu terakhir, pasokan pisang dari Tobelo mengalami peningkatan signifikan, sementara pasokan pisang dari Bacan dan Jailolo hanya berkisar antara 300 hingga 500 pohon per hari.

"Pisang yang masuk paling banyak ini cuma dari Tobelo saja. Ada juga pisang dari Bacan dan Jailolo yang masuk sekitar 300-an hingga 500 pohon," ujarnya.

Untuk harga pisang per pohon atau percabang yang dibeli dari petani di Tobelo, harganya berkisar antara Rp15.000 hingga Rp40.000 per pohon. Sementara itu, pedagang di Pasar Higienis menjualnya dengan harga yang bervariasi, yaitu antara Rp30.000 hingga Rp80.000 per pohon, tergantung pada ukuran dan kualitas pisangnya.

"Saya beli pisang dari Tobelo ini sebanyak 300 pohon. Dua mobil truk itu kan ada sekitar 7 orang petani yang mengirimkan pisangnya ke sini. Saya beli di sini satu pohon dengan harga Rp30.000, ada juga yang harganya Rp55.000 atau Rp60.000, tergantung jenis pisangnya. Lalu saya jual di pasar dengan harga antara Rp40.000 hingga Rp80.000, tergantung ukuran, ada yang kecil dan ada yang besar," kata Hasni, salah satu pedagang pisang di Pasar Higienis.

Penulis: Fadli Usman
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga