Unggul Telak di Quick Count, Sherly Tjoanda Buka Suara Tentang Keraguan yang Muncul

Calon Gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Sherly Tjoanda, menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang meragukan hasil quick count (hitungan cepat) dalam Pilkada Maluku Utara 2024.

Sherly menegaskan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan harus dihormati, meskipun ia tetap percaya bahwa quick count memiliki akurasi yang tinggi.

"Itu kepercayaan masing-masing, dan saya menghargai pendapat serta perbedaan. Tapi saya tetap percaya bahwa quick count sudah dipakai secara luas, dan akurasinya sangat tinggi," ujarnya, seperti dikutip dari @metrotvnews pada Kamis, 28 November 2024.

Istri mendiang Benny Laos ini menjelaskan bahwa quick count merupakan metode penghitungan suara berbasis sampling dan data statistik. Menurut Sherly, metode ini telah diterapkan sejak Pemilu 2004 dan terbukti cukup akurat dalam berbagai ajang pemilu.

"Biasanya, selisih hasil quick count dengan hitungan resmi KPU hanya sekitar 2 persen," tambahnya. Oleh karena itu, ia meyakini hasil quick count versi lembaga survei Indikator tidak akan berbeda jauh dengan hasil penghitungan akhir KPU.

Sherly mengungkapkan bahwa sejak awal dirinya telah siap menerima hasil akhir Pilgub Maluku Utara 2024, baik jika menang maupun kalah. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya bersama tim kampanye telah mengadopsi pendekatan politik modern untuk mengukur kekuatan dukungan.

“Kami menggunakan quick count, survei, dan semua alat yang tersedia, termasuk komunikasi politik yang baik dan media sosial,” ungkap Sherly.

Hasil Quick Count Pilgub Maluku Utara 2024

Berdasarkan hasil quick count versi Indikator, pasangan nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe, unggul dengan perolehan suara sebesar 50,73 persen.

Sementara untuk tiga paslon lain di antaranya: Paslon nomor urut 1, Husain-Asrul: 25,32 persen, Paslon nomor urut 2, Aliong Mus-Mus-Syahril Thahir: 11,4 persen, dan Paslon nomor urut 3, Muhammad Kasuba-Basri Salama: 12,55 persen.

Sherly optimis dengan hasil tersebut, tetapi tetap menyerahkan hasil akhir kepada proses resmi yang dilakukan oleh KPU.