Industri
Kawasan Industri Weda Bay di Halmahera Siap Jadi Pusat Kekuatan Ekonomi Baru Indonesia
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi Kawasan Industri Weda Bay di Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Kamis, 28 November 2024.
Dalam kunjungannya, Menperin memberikan apresiasi atas perkembangan pesat PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang siap mengekspor prekursor nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik ke pasar internasional pada awal 2025.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan industri baterai di Indonesia.
Kedatangan Menperin disambut langsung oleh Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe, dan Wakil Presiden Direktur PT IWIP, Kevin He, beserta jajaran manajemen perusahaan.
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) atas kontribusinya menjadikan Kawasan Industri Weda Bay sebagai kawasan industri pertama terintegrasi di Indonesia yang diperuntukkan untuk fasilitas proses pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik,” ucap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menteri Agus juga menegaskan bahwa dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik merupakan langkah strategis yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengendalian emisi Gas Rumah Kaca.
Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide adalah salah satu turunan olahan nikel yang sangat penting dalam produksi baterai kendaraan listrik. Melalui PT Huaneng New Material, Weda Bay Project berencana mengekspor 50.000 ton/tahun prekursor ke pasar internasional, termasuk Amerika Utara dan Eropa, dimulai pada tahun 2025.
Selain ekspor prekursor, Weda Bay Project terus berkembang dengan rencana untuk memproduksi Baterai Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System) yang akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd. Pada Maret 2026, proyek ini akan memulai produksi dengan kapasitas 8 GWh dan diperkirakan akan meningkat menjadi 20 GWh pada 2027. Proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan lebih dari 2.800 lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Kawasan industri Weda Bay juga akan memproduksi truk pengangkut tambang listrik murni (Off-Road Pure Electric Mining Dump Truck) dengan berbagai kapasitas baterai, yaitu 282 kWh, 323 kWh, dan 375 kWh. Perakitan truk pertama dijadwalkan akan dilakukan pada Desember 2025.
Selain pengembangan baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik, Weda Bay Project juga berencana memproduksi aluminium ingot dengan kapasitas 1 juta ton/tahun melalui PT Kemajuan Aluminium Industry. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai sekitar USD 655 juta.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Menurutnya, proyek-proyek seperti Weda Bay Project akan sangat mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang lebih luas di Indonesia.
“Saya ingin tekankan bahwa pemerintah secara serius terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Hadirnya proyek-proyek ini akan membantu pengembangan ekosistem tersebut,” ujarnya.
Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan bentuk dukungan yang sangat berarti bagi perusahaan untuk terus berkembang.
“IWIP bisa berkembang sejauh ini, hingga memiliki karyawan lebih dari 80 ribu orang, tentu saja tak lepas dari dukungan dari pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian. Kami berharap dukungan dan kerja sama ini terus terjaga agar proyek ini dapat berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” ucap Xiang Binghe.
Komentar