Ternyata Ini Alasan Pandan Gambesi Jadi Buruan Pedagang di Perkuburan Islam Ternate

Pandan Gambesi, bahan utama untuk ziarah kubur, menjadi komoditas yang sangat dicari setiap Kamis di Perkuburan Islam Ternate.

Para pedagang di Kelurahan Makasar Barat memanfaatkan kesempatan ini dengan menjajakan pandan yang dibeli langsung dari petani di Gambesi, Ternate Selatan.

Pantauan Halmaherapost.com, pada Kamis, 5 Desember 2024, sejumlah pedagang tampak menjajakan pandan di atas lapak yang dipenuhi dengan tas plastik berisi pandan yang dibeli dari petani Gambesi, Ternate Selatan. Selain pandan, sejumlah botol air juga dijual sebagai pelengkap untuk ziarah kubur.

Marni, salah seorang pedagang, yang ditemui oleh Halmaherapost.com, mengungkapkan bahwa pandan Gambesi menjadi pemasok utama yang menyediakan daun pandan untuk para pedagang di perkuburan Islam. Setiap pekan, khususnya pada hari Rabu dan Kamis, petani Gambesi sibuk membawa 2-3 ikat pandan yang telah dipesan sebelumnya oleh pedagang.

“Pondak ini semuanya dari Gambesi, tidak ada yang lain. Saya biasa pesan pondak dari dorang (mereka) itu sampai 3 ikat. Kalau satu ikat seperti ini, kami beli dengan harga antara 100 ribu sampai 150 ribu,” tutur Marni.

Ia menambahkan bahwa ia dan pedagang lainnya telah lama berlangganan dengan petani Gambesi. Aktivitas berdagang di area perkuburan tersebut telah menjadi mata pencaharian yang cukup menjanjikan bagi mereka.

“Saya dan yang lain juga sudah lama langganan pandan dengan petani di Gambesi. Pokoknya sebelum hari Kamis itu, kami tinggal telepon dorang (mereka) untuk antar pandan ke sini, lalu kami bayar. Setiap hari Kamis mereka antar, atau kadang satu minggu sekali. Dengan begitu, kami bisa jual hasilnya dan mendapatkan keuntungan. Kami beli pandan dari dorang satu ikat seharga 100 ribu, lalu kami jual dengan harga 200 ribu per ikat,” ungkap Marni.

Sementara itu, Ratna, seorang petani dari Gambesi, juga mengonfirmasi bahwa para pedagang di perkuburan Islam Kelurahan Makasar Barat memiliki beberapa pelanggan tetap yang sering memesan 2-3 ikat pandan setiap menjelang hari Rabu dan Kamis.

“Setiap hari Kamis sore, kan banyak orang yang ziarah kubur, jadi otomatis kami punya pandan pasti laku. Tapi tadi ada yang pesan satu ikat saja, karena cuaca seperti ini orang memang jarang beli,” kata Ratna.