Lingkungan

Kota Ternate Masih Dikepung Sampah, Ini Titik Lokasi Pembuangannya

Sampah di Pantai Sasa. Foto: Fadli Usman

Masalah penumpukan sampah di Kota Ternate masih berlangsung di berbagai titik, terutama di kawasan sungai dan pinggiran jalan.

Sampah-sampah tersebut terus menumpuk di beberapa lokasi yang menjadi sasaran pembuangan, mengancam kebersihan dan kenyamanan warga sekitar.

Berdasarkan pantauan Halmaherapost.com pada Jumat hingga Sabtu, 6-7 Desember 2024, terdapat sejumlah titik lokasi pembuangan dan penumpukan sampah, di antaranya di Sasa, Gambesi, Ngade, Maliaro, Tanah Tinggi, dan Belakang Bandara Sultan Baabullah.

Gunawan, perwakilan dari Komunitas Anak Muda Sadar Sampah (ANKAM), mengungkapkan bahwa masalah sampah di Kelurahan Sasa, Ternate Selatan, menjadi isu utama. Barangka (Kali Mati) di wilayah tersebut menjadi sasaran pembuangan sampah oleh warga sekitar, yang menyebabkan kawasan pesisir terhimpun sampah dalam jumlah yang cukup parah.

"Beberapa waktu lalu, saya memotret sampah di pantai Sasa, dan memang sangat parah. Hal ini disebabkan oleh minimnya kesadaran warga terhadap sampah. Mereka dengan mudah membuangnya di Kali Mati, sehingga ketika hujan beberapa hari terakhir, sampah menumpuk di pantai," ucap Gunawan.

Ia menambahkan bahwa selain rendahnya kesadaran terhadap sampah, jumlah penduduk Sasa yang mencapai sekitar 7.000 jiwa juga menjadi faktor utama. Armada sampah atau kontainer yang tersedia saat ini tidak memadai untuk kondisi tersebut.

“Di Sasa ini armada sampahnya kurang. Bahkan, seharusnya ada dua kontainer. Dengan 7.000 jiwa penduduk di Kelurahan Sasa, armada atau bak sampah yang ada saat ini masih kurang. Inilah yang menjadi masalah utama,” tandasnya.

Sementara itu, satu titik lain yang menjadi tempat pembuangan sampah terletak di kawasan Danau Laguna, yang berbatasan antara Kelurahan Fitu dan Ngade. Sampah tampak berserakan di pinggir jalan raya yang menanjak. Kawasan ini diketahui hampir setahun terakhir belum pernah dibersihkan atau diangkut oleh masyarakat maupun petugas kebersihan dinas terkait. Sejumlah papan peringatan yang bertuliskan “Dilarang Buang Sampah” juga dipasang sepanjang pagar.

“Sampah ini pasti berasal dari Ngade dan Fitu, bahkan dari jauh orang membuangnya di sini. Sudah hampir satu tahun masyarakat membuang sampah di kawasan Danau Laguna, tetapi belum ada yang mengangkutnya, baik dari masyarakat maupun petugas kebersihan. Sampah berserakan di jurang, sehingga tidak berani untuk mengangkutnya,” kata seorang warga Fitu yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, satu titik tempat pembuangan sementara (TPS) di depan Perkuburan Umum Kelurahan Maliaro, Ternate Tengah, tampak penuh dengan sampah kiriman dari warga sekitar. Menurut warga setempat, kawasan ini hanya memiliki satu TPS, sehingga menjadi tempat pembuangan sampah dari banyak warga.

"Sampah ini sudah menumpuk sejak kemarin. TPS di Maliaro bagian belakang hanya ada satu, jadi setiap hari orang dari luar pun membuang sampah di sini. Saya lihat sudah penuh, mereka buang di Barangka," kata Iwan, warga setempat.

Tumpukan sampah di jalan belakang Bandara Sultan Baabullah Ternate. Foto: Fadli Usman

Di belakang Bandara Sultan Baabullah, kawasan antara Kelurahan Tubo dan Sango, Ternate Utara, sebelumnya sudah diberi peringatan dan dibersihkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate. Namun, kini kawasan tersebut kembali dipenuhi sampah kiriman warga.

Diketahui bahwa sejak dua bulan lalu, warga mulai menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) karena armada atau bak sampah di Kelurahan Tubo dan Sango yang tidak memadai.

“Sudah sekitar dua bulan orang-orang membuang sampah di sini. Padahal, di sini sudah dipasang papan peringatan. Namun, memang di Tuba ini juga bak sampah kurang, mungkin hanya ada satu, sehingga warga memilih untuk membuang sampah di belakang Bandara,” ungkap Eti, warga Tubo.

Penulis: Fadli Usman
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga