Kesiapsiagaan
Unkhair Ternate Gunakan Virtual Reality untuk Latihan Menghadapi Bencana
Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menggelar workshop inovatif pada Selasa, 9 Desember 2024, di Gedung Aula Babullah Rektorat, menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana.
Diketahui workshop ini bertujuan untuk memperkuat pengurangan risiko bencana di Maluku Utara melalui metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis teknologi terkini.
Workshop bertajuk Penguatan Kesiapsiagaan Berbasis Kepulauan dan Penggunaan Teknologi Virtual Reality Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Berencana ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Gunawan Radjim dari Hukum Soa Sio Kesultanan Ternate, Deddy Arif, Ketua Forum Pengurangan Risiko Berencana Kota Ternate, dan Maulana Ibrahim dari Pusat Tangguh Bencana. Workshop ini juga dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dan dosen.
Dalam materinya, Maulana Ibrahim menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengurangan risiko berencana di wilayah Maluku Utara melalui beberapa kegiatan, seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kuliah Bersama Masyarakat (Kubermas), dan kerjasama lintas institusi (pemerintah dan swasta).
“Workshop ini adalah bagian dari upaya pendidikan untuk pengurangan risiko berencana di wilayah Maluku Utara melalui perguruan tinggi, dengan program MBKM dan kegiatan Kubermas. Sebelum mahasiswa terjun langsung ke lokasi kegiatan bermasyarakat, kami memberikan bekal mengenai penanganan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan saat terjadi bencana, seperti gempa bumi,” ujar Maulana Ibrahim.
Terkait penggunaan teknologi Virtual Reality, Maulana menjelaskan bahwa VR dapat membantu seseorang mempelajari cara-cara penanggulangan bencana, termasuk gempa bumi. Alat VR yang dikenakan di kedua mata ini dilengkapi dengan fitur-fitur yang membawa penggunanya memasuki dunia visual yang imersif.
“Alat ini diproduksi oleh Meta. Ketika digunakan, penglihatan kita sepenuhnya berbasis visual dengan berbagai fitur yang lengkap, seperti YouTube, Facebook, game, dan platform lainnya,” jelas Maulana.
Dalam workshop tersebut, para peserta juga diajak mencoba aplikasi VR yang disebut Simulator, yang memungkinkan penggunanya untuk memperoleh edukasi terkait penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. Sejumlah mahasiswa pun berkesempatan mencoba game yang mengajarkan bagaimana bertindak saat menghadapi bencana.
“Game ini membawa kita ke dalam suasana ketika terjadi gempa bumi atau bencana lainnya dalam dunia visual. Fungsi utama game ini adalah untuk melatih kita agar tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi, misalnya saat berada di dalam rumah,” tuturnya.
Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Maluku Utara.
Komentar