Sepakbola
Blunder Taktikal Bikin Malut United Tumbang di Kota Kembang, Saatnya Imran Dievaluasi

Pundit sepak bola Miraz Akbar menilai kekalahan Malut United dari Persib Bandung disebabkan oleh blunder taktikal yang dilakukan Imran Nahumarury.
Salah satu keputusan yang disoroti Akbar adalah pergantian Firman Ramadan di awal babak kedua. Firman, yang tampil impresif di wing kiri sepanjang 45 menit pertama, ditarik keluar dan digantikan oleh Yakob Sayuri.
"Firman adalah pemain muda yang bermain sesuai regulasi LIB minimal 45 menit. Tetapi melihat performanya, dia layak mendapatkan kepercayaan penuh di babak kedua. Artinya, keputusan Imran adalah keputusan taktikal. Jika Firman tidak mengalami cedera, kenapa harus diganti? Keputusan-keputusan seperti ini sangat krusial, dan ini sudah beberapa kali terjadi di pertandingan Malut United," tegas Akbar.
Akbar menambahkan bahwa Firman tampil solid dalam bertahan, terutama dalam meredam bomber Persib Bandung, Ciro Alves, yang tampak frustrasi sepanjang babak pertama. Pergantian ini justru memicu perubahan komposisi pemain belakang, di mana Rival Lastory dipindahkan dari wing kiri ke back kanan.
Akibatnya, sisi kanan pertahanan Malut United menjadi titik lemah yang dieksploitasi Persib. Dari situ, Persib mendapatkan tendangan pojok yang berujung gol pertama di menit ke-53. Ciro Alves, yang tidak berkutik di babak pertama, berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang dan mencetak gol dengan tendangan salto spektakuler.
Tertinggal satu gol, Malut United baru bermain ofensif ketika Frets Butuan dimasukkan menggantikan Adriano di menit ke-64. Namun, pergantian ini belum sempat berdampak positif ketika David Da Silva menggandakan keunggulan tuan rumah di menit ke-65. Gol ini berawal dari umpan terobosan Tyrone, yang berhasil mengekspos kelemahan koordinasi lini belakang Malut United.
Akbar menilai keputusan untuk menarik Firman terlalu dini dan tidak tepat, apalagi pemain muda tersebut sedang dalam performa terbaik.
"Firman aktif overlap di wing kiri dan meredam serangan Persib. Kita semua bisa lihat bagaimana Ciro tidak bisa berbuat banyak di bawah marking Firman. Setelah Firman keluar, Malut kehilangan keseimbangan. Harusnya Yakob masuk menggantikan Rival Lastory, bukan Firman. Rival under performance dan mungkin lebih cocok sebagai super sub," kata Akbar.
Di samping itu, Frets Butuan, yang dikenal dengan solo run cepat dan tembakan geledek, juga tidak mampu memberikan perbedaan signifikan. Masuknya Frets justru bertepatan dengan gol kedua Persib, yang membuat situasi semakin sulit bagi Malut United.
"Ini bukti bahwa keputusan taktikal yang tidak tepat berdampak buruk pada permainan tim. Imran perlu dievaluasi," tambah Akbar.
Sementara itu, Imran Nahumarury dalam konferensi pers usai laga mengakui ada kelemahan dalam eksekusi taktik, terutama dalam situasi bola mati yang dimanfaatkan Persib untuk mencetak gol pertama.
“Malut mengawali pertandingan dengan cukup baik. Tapi, kami kecolongan dalam situasi set piece. Ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan. Kami meminta maaf kepada masyarakat Maluku Utara dan seluruh pendukung Malut United karena belum bisa memberikan hasil terbaik,” kata Imran.
Kekalahan ini menahan Malut United di peringkat ke-11 klasemen sementara Liga 1 2024-2025 dengan 18 poin dari 14 pertandingan. Selanjutnya, Malut United akan kembali ke Stadion Gelora Kie Raha untuk menghadapi PSM Makassar pada Selasa 17 Oktober 2024, pukul 17.30 WIT.
Pertandingan ini akan menjadi ujian bagi Imran Nahumarury untuk memperbaiki kelemahan taktikal dan membawa Laskar Kie Raha bangkit di hadapan publik sendiri.
Komentar