Ekonomi

Kuota Minyak Tanah Subsidi Tak Tepat, Warga Morotai Timur Minta Perubahan Sistem

Ilustrasi pangakalan minyak tanah. Foto: Istimewa

Warga Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Pulau Morotai, mendesak agar penyaluran minyak tanah subsidi (Mita) dikelola langsung oleh agen resmi.

Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian kuota yang disalurkan dengan jumlah yang telah ditetapkan, yang menyebabkan kekurangan pasokan dan dugaan penyelewengan dalam distribusinya.

Beberapa warga mengeluhkan ketidaksesuaian antara kuota minyak tanah yang disalurkan dengan jumlah yang telah ditetapkan. Mereka menilai ketidaksesuaian tersebut disebabkan oleh kesalahan sub-agen yang bertanggung jawab atas distribusi BBM jenis Mita di wilayah Pulau Morotai.

Halik, salah satu warga Kecamatan Morotai Timur, menyebutkan bahwa kuota minyak tanah yang seharusnya diterima oleh setiap Kepala Keluarga (KK) adalah 10 liter, namun kenyataannya yang sering disalurkan hanya 8 liter.

“Lalu 2 liternya kemana? Bayangkan, kalau setiap KK kekurangan 2 liter dan jumlah KK sangat banyak, maka ini jelas ada penyelewengan,” ujarnya, Senin, 17 Februari 2025.

Sejumlah warga lainnya juga mendesak agar penyaluran minyak tanah subsidi dikelola langsung oleh agen resmi untuk menghindari terjadinya penyelewengan dan memastikan distribusi yang tepat sasaran. Mereka berharap dengan pengelolaan yang lebih terpusat, kekurangan atau penyimpangan dalam penyaluran minyak tanah dapat dihindari.

“Kami berharap distribusi minyak tanah subsidi ini bisa dikelola langsung oleh agen resmi, sehingga tidak ada lagi kekurangan atau penyelewengan dalam penyalurannya,” tambah Halik.

Warga pun mendesak pihak terkait untuk segera mengambil tindakan guna memperbaiki sistem distribusi minyak tanah. Mereka menekankan pentingnya agar BBM subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak menerimanya.

“Tujuan kami adalah agar penyaluran BBM subsidi benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya,” tegas Halik.

Penulis: Maulud Rasai
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga