Parlemen
Dr. Graal Tantang Siswa SMKN 1 Ternate Tentang Implementasi Pancasila dan HAM

Dr. R. Graal Taliawo, S.Sos., M.Si., anggota DPD-RI dan MPR-RI, menggelar sesi sosialisasi interaktif bersama siswa/siswi SMKN 1 Ternate.
Dalam diskusi yang penuh antusiasme ini, Dr. Graal membahas empat konsensus negara Indonesia—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—serta pentingnya pemahaman dan pengamalan hak asasi manusia (HAM) di kalangan generasi muda.
Sebagai anggota DPD-RI dan MPR-RI, Dr. Graal menyampaikan materi mengenai empat konsensus negara Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Diskusi berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, yang memungkinkan para siswa/siswi untuk menggali lebih dalam mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Dr. Graal mengawali diskusi dengan pertanyaan, "Bagaimana pengamalan setiap sila dari Pancasila dalam kehidupan kita?" Salah seorang siswi dengan antusias menjawab, "Saya ingin membahas sila ketiga: Persatuan Indonesia. Saya berbeda agama dengan mayoritas siswa di sini. Namun, kami tetap bersatu dan saling menghargai serta menghormati hak satu sama lain."
Selain Pancasila, Dr. Graal juga mengajak siswa/siswi untuk mendiskusikan hak asasi manusia yang diatur dalam UUD 1945. Ia mengutip Pasal 28 UUD 1945 yang mengatur banyak hak asasi manusia.
"Menurut adik-adik, bagaimana kira-kira pengimplementasiannya selama ini?" tanya Dr. Graal kepada para siswa.
Seorang siswi menjawab bahwa pasal 28B mengatur tentang perlindungan anak. Namun, berkaca pada kondisi saat ini, masih banyak anak-anak terlantar yang belum mendapatkan haknya. Hal ini menunjukkan bahwa peran pemerintah belum optimal.
Siswi lainnya menambahkan, pasal 28C mengatur tentang hak pendidikan. Di tengah kondisi efisiensi anggaran saat ini, bagaimana jika hak kita untuk mendapatkan pendidikan terganggu?.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, Dr. Graal memberikan penjelasan yang mendalam.
"Efisiensi anggaran pendidikan seharusnya dimaksudkan untuk tidak mengganggu program atau alokasi inti pendidikan. Efisiensi ini lebih mengarah pada hal-hal seperti perjalanan dinas, penghematan Alat Tulis Kantor (ATK), dan lain sebagainya," jelasnya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Ternate mengungkapkan apresiasi atas kegiatan sosialisasi tersebut.
"Terima kasih, Pak Graal, telah hadir di SMKN 1 Ternate. Kegiatan ini sangat kami tunggu-tunggu dan memberikan banyak manfaat bagi siswa/siswi kami," ujarnya.
Seorang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang juga hadir menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya.
"Kami sangat membutuhkan pengetahuan dan referensi baru terkait hal ini, mengingat sosialisasi seperti ini sudah sangat jarang dilaksanakan di sekolah kami," kata guru tersebut.
Sebagai penutupan, Dr. Graal memberikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak sekolah. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat berperan penting dalam menumbuhkan rasa kebangsaan di kalangan generasi muda.
"Generasi muda adalah modal untuk kemajuan Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, kita perlu berbagi wawasan kebangsaan sebagai pondasi mereka untuk menghadapi tantangan masa depan," tutup Dr. Graal.
Komentar