Pemerintah

Yayasan MBG Morotai Terlibat Skandal Utang Puluhan Juta ke Suplier

Ilustrasi

Yayasan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pulau Morotai, Maluku Utara, diduga menunggak pembayaran bahan pokok senilai puluhan juta rupiah kepada suplier.

Dugaan ini terungkap setelah IR, salah satu suplier yang menyuplai bahan pokok seperti sayur-mayur, ayam, ikan, dan rempah-rempah, mengungkapkan masalah tersebut.

Menurut IR, pada tahap pertama, pihaknya mengirimkan bahan senilai Rp85 juta, namun hanya Rp40 juta yang dibayar, dengan sisa Rp45 juta dijanjikan dibayar setelah pengiriman tahap kedua. Setelah tahap kedua, pembayaran tetap belum dilakukan, dengan total tunggakan kini mencapai Rp98.300.000.

"Saya sudah menghubungi pihak yayasan, namun mereka hanya mengatakan sedang berusaha melunasi pembayaran," kata IR.

IR menyebutkan bahwa yayasan dan suplier sepakat untuk pembayaran mingguan setelah pengiriman. Namun, pembayaran tidak dilakukan sesuai janji.

"Saya sempat mengatakan kalau tidak dibayar, saya akan hentikan suplai barang. Mereka meminta keringanan untuk membayar setengahnya, dengan janji akan membayar sisa pada minggu kedua, tetapi hingga sekarang belum ada pembayaran," tambah IR.

Penanggung jawab Yayasan MBG, Wandi, tidak memberikan jawaban jelas saat dikonfirmasi.

"Lebih baik kita ketemu dulu, Pak. Jangan dulu diangkat ke berita," ujarnya saat diminta komentar.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Dapur Juanga Yayasan Bakti Bumi Moro, Nana, mengonfirmasi keterlambatan pembayaran. Ia menjelaskan bahwa dana yayasan belum cukup untuk membayar seluruh suplier karena masih menunggu pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Pencairan dana terhambat karena ada masalah administrasi," kata Nana.

Nana menambahkan bahwa jika tidak ada kendala administrasi, pembayaran akan dilakukan pada 17 Maret.

"Kami berusaha agar keterlambatan seperti ini tidak terjadi lagi," tutupnya.

Penulis: Maulud Rasai
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga