Perang Dunia II
Amerika ‘Kembali’ ke Morotai! Pemda Siap Terima

Pulau Morotai kembali disorot dunia. Bukan karena konflik, tapi karena misi kemanusiaan yang menyentuh sisi sejarah dan kemanusiaan. Tim dari Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA)—lembaga resmi di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat—kembali menginjakkan kaki di Morotai.
Misi ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai. Bupati Rusli Sibua bersama Wakil Bupati Rio Christian Pawane menyambut baik kehadiran tim DPAA yang sudah mulai bergerak di lapangan.
"Kami Pemda Morotai menerima dengan baik dan mendukung penuh aksi kemanusiaan ini. Ini adalah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat," ujar Bupati Rusli, Rabu 16 April 2025.
Tim DPAA bukan baru pertama kali ke Morotai. Tahun lalu mereka sudah melakukan survei awal, dan tahun ini kembali untuk melanjutkan pencarian kerangka, helm, dan barang pribadi milik tentara AS yang hilang lebih dari 80 tahun lalu.
Ketua tim pendamping dari Indonesia, Kolonel Chb Ikhwan Achmadi, menegaskan bahwa misi ini murni kemanusiaan dan bukan operasi militer. Ia memastikan seluruh proses dilakukan secara transparan dan melibatkan pemerintah daerah serta masyarakat setempat.
"Kami akan menyisir sekitar 40 titik lokasi, namun semuanya tetap dikoordinasikan dengan Pemda. Informasi dari warga lokal sangat kami butuhkan," jelas Kolonel Ikhwan.
Menariknya, semua aktivitas pencarian dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak situs bersejarah atau permukiman warga. Setiap temuan—jika ada—akan dikaji secara ilmiah dan tidak ditindaklanjuti sepihak.
DPAA sendiri merupakan lembaga yang memiliki mandat untuk menemukan dan memulangkan tentara AS yang hilang dalam peperangan, terutama dari Perang Dunia II, Korea, dan Vietnam.
Bagi Morotai, misi ini adalah pengingat bahwa pulau kecil di utara Halmahera ini pernah menjadi medan tempur besar dalam sejarah dunia. Kini, sejarah itu dihadirkan kembali, bukan dalam bentuk konflik, tapi dalam bentuk penghormatan terakhir bagi mereka yang pernah bertempur dan tak pernah kembali.
Komentar