Insiden

Kasatpol PP Morotai Diduga Injak Dagangan Warga, Bupati Diminta Turun Tangan

Kondisi gerobak dan dagangan milik pedagang. Foto: Maulud

Seorang pedagang ikan keliling di Kabupaten Pulau Morotai menjadi korban dugaan tindakan represif oleh Kasatpol PP Anwar Sabadar dan empat anggotanya.

Insiden yang terjadi di Desa Darame, Jumat, 23 Mei 2025, itu memicu kecaman warga setelah aparat diduga menginjak dagangan dan hampir membalikkan gerobak sang pedagang yang saat itu hanya berteduh dari panas matahari.

Peristiwa bermula saat seorang pedagang ikan keliling, Asrul Rahim, berhenti sejenak di pinggir jalan untuk beristirahat dari terik matahari. Namun tanpa alasan yang jelas, rombongan Satpol PP tiba-tiba menghampirinya dan langsung merusak dagangannya.

"Saya hanya singgah sebentar karena panas. Begitu hendak melanjutkan jualan, mereka turun dari mobil dan menginjak ikan dagangan saya. Ikan saya langsung berhamburan di jalan," ujar Asrul kepada awak media, sambil menahan tangis.

Asrul juga mengungkapkan bahwa petugas Satpol PP nyaris membalikkan gerobaknya. Ia mengaku sangat kecewa dengan perlakuan kasar dari aparat penegak peraturan daerah tersebut.

"Kalaupun saya bersalah, seharusnya ditegur secara baik-baik, bukan langsung merusak dagangan dan mencoba membalik gerobak saya. Ini sangat menyakitkan," katanya.

Akibat insiden tersebut, Asrul mengalami kerugian materi. Ia menegaskan bahwa saat kejadian, dirinya tidak sedang berjualan, melainkan hanya berteduh di bawah pohon mangga karena cuaca sangat panas.

Sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu juga mengecam tindakan represif yang dilakukan Satpol PP. Mereka menilai tindakan tersebut tidak manusiawi dan menuntut Bupati Morotai untuk segera mengambil langkah tegas.

"Ini sangat tidak manusiawi. Petugas seharusnya melindungi warga kecil, bukan malah merusak mata pencaharian mereka," ujar seorang warga di lokasi.

Warga juga mendesak Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua, dan Wakil Bupati, Rio Christian Pawane, untuk segera mengevaluasi kinerja Kasatpol PP. Mereka menilai insiden ini mencerminkan buruknya pendekatan aparat dalam menegakkan peraturan di lapangan.

Insiden ini menambah daftar panjang dugaan tindakan kekerasan oleh oknum Satpol PP di berbagai daerah. Kasus serupa sebelumnya juga marak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Ternate. Di Ternate, bahkan sempat terjadi pemukulan terhadap seorang jurnalis oleh aparat Satpol PP.

Asrul berharap kejadian serupa tidak lagi terulang dan meminta pemerintah daerah untuk bertindak tegas agar pedagang kecil tidak terus menjadi korban.

“Saya harap Satpol PP tidak lagi bersikap arogan terhadap pedagang kecil seperti saya,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kasatpol PP, meskipun awak media telah mencoba mengonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp.

Penulis: Maulud Rasai
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga