Wabup Morotai Minta Kadis Perindakop-UKM Tindak Tegas Penjualan Minyak Subsidi

Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rio Christian Pawane, angkat bicara terkait dugaan penjualan minyak goreng subsidi merek Minyak Kita ke luar daerah oleh salah satu pengusaha lokal.

Rio meminta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Perindakop-UKM) Kabupaten Pulau Morotai, Jufri Kube, untuk segera mengambil langkah tegas atas dugaan pelanggaran tersebut.

“Jika Minyak Kita itu kuotanya untuk Morotai dan disubsidi oleh pemerintah, maka harus dijual di Morotai, bukan ke luar daerah,” tegas Rio, Sabtu, 14 Juni 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan Rio menyusul laporan bahwa sebanyak 900 dus minyak goreng subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat Pulau Morotai justru diduga dijual ke wilayah lain, seperti Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara dan Weda di Kabupaten Halmahera Tengah.

“Kalau memang mau jual ke Tobelo, ya gunakan kuota kontainer Tobelo. Jangan ambil dari kuota Morotai, karena kontainer untuk Morotai saja masih sangat terbatas. Kalau sudah pakai kuota Morotai, maka harus dijual di Morotai,” tegasnya.

Rio juga menekankan pentingnya menjaga ketersediaan stok minyak goreng dan bahan pokok lainnya di wilayah Pulau Morotai. Ia khawatir distribusi yang tidak tepat sasaran bisa memicu kelangkaan dan lonjakan harga, yang berdampak langsung pada masyarakat.

“Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat, jadi ketersediaannya harus dijaga. Kalau tidak, bisa berdampak pada inflasi di daerah ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, jangan sampai masyarakat Morotai menjadi korban akibat kelalaian dan kepentingan sepihak dari pelaku usaha.

“Jangan sampai karena asyik jual ke luar daerah, lalu di sini malah terjadi kelangkaan. Saya tidak mau itu terjadi. Kalau pun itu terjadi, saya pastikan ada konsekuensinya,” tegas Rio.

Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, lanjutnya, akan terus memperketat pengawasan terhadap distribusi barang-barang subsidi, agar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak.