Tren
Ramai Fun Run di Ternate, Laundry Sepatu Panen Cuan!

Demam fun running yang semakin marak di Kota Ternate ternyata membawa berkah tersendiri bagi pelaku usaha laundry sepatu.
Event-event lari seperti Ternate Berlari, Geo Trail Run Batu Angus, Adhyaksa Fun Run, Pattimura Fun Run, Fun Race HUT Pemkot dan Hardiknas, Adira Fun Run, Fun Race KONI Ternate hingga Bhayangkara Fun Run tidak hanya memicu gaya hidup sehat, tapi juga mendongkrak bisnis pencucian sepatu.
Salah satu yang ikut menikmati "panen cuan" ini adalah Ternate Shoes Cleaner, pelopor laundry sepatu di Ternate milik Thini Hasan yang sudah eksis selama 10 tahun. Berlokasi di Kampung Makassar Barat, tepat di depan Masjid Kesultanan Ternate, outlet ini tetap bertahan dan bahkan berkembang meski persaingan semakin ketat.
“Kami tetap dipercaya karena kualitas. Kalau ada kerusakan, pelanggan boleh komplain, dan kami siap ganti. Kami juga selalu kasih kartu nama,” ujar Bibex, pengelola laundry tersebut selama delapan tahun.
Bibex menjelaskan bahwa mereka menggunakan sistem pencucian kering dengan cairan khusus agar warna sepatu tidak pudar dan bahan tetap awet. Menurutnya, sistem pencucian basah justru berisiko merusak sepatu, apalagi sepatu-sepatu mahal dan original.
“Kami hindari cucian basah, takut sepatu jadi kusam. Sistem kering jauh lebih aman,” katanya.
Tak hanya bertahan, Ternate Shoes Cleaner bahkan telah membuka cabang baru di Sabia, Ternate Utara. Tarif pencucian berkisar antara Rp 35.000–Rp 50.000 tergantung jenis sepatu.
Tak hanya pemain lama, pendatang baru di dunia laundry sepatu juga ikut meraup untung. KAIZEN Shoes Laundry, yang berada di Kelurahan Takoma, Ternate Tengah, ikut merasakan lonjakan pelanggan setelah maraknya event fun run.
“Setelah event-event lari itu, pelanggan makin banyak. Sekarang per hari bisa masuk 5–10 pasang sepatu,” ujar Fian, pemilik KAIZEN yang sempat belajar laundry sepatu selama setahun di Yogyakarta.
Fian menyebutkan, pelanggannya berasal dari berbagai kalangan—komunitas lari, pekerja kantoran, hingga anak muda yang mulai sadar pentingnya kebersihan sepatu sebagai bagian dari penampilan.
Tarif layanan di KAIZEN berkisar antara Rp 40.000–Rp 50.000, tergantung bahan dan kondisi sepatu. Mereka juga melayani cuci tas dan topi.
Meski ramai pelanggan, Fian mengaku masih memiliki satu kendala yang cukup dikeluhkan: area parkir.
“Parkiran di depan outlet masih sempit dan berantakan. Banyak pelanggan yang komplain. Kami berharap ada solusi untuk itu,” ungkapnya.
Fian sendiri kini mempekerjakan dua karyawan tetap yang cukup mampu menangani lonjakan permintaan pelanggan harian.
Selain dua nama besar itu, ada juga Ternate Wash Laundry yang menyediakan layanan cuci sepatu dengan sistem basah. Outlet ini juga menggabungkan jasa laundry sepatu dengan laundry pakaian.
“Kami melayani sepatu dan pakaian juga, tergantung kebutuhan pelanggan,” ujar Irma, salah satu karyawannya.
Meskipun masih menggunakan sistem basah, Ternate Wash Laundry tetap memiliki pasar tersendiri, terutama bagi pelanggan yang mencari layanan ekonomis.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa fun running bukan hanya soal olahraga, tapi juga tentang gaya hidup. Sepatu yang bersih kini menjadi bagian dari penampilan dan kebanggaan.
“Sepatu yang bersih itu aset. Kalau udah terlalu kotor dan dibiarkan, susah dibersihkan. Sayang kan kalau sepatu mahal malah cepat rusak,” ujar Fian.
Dengan terus bertambahnya event lari di Ternate, bisnis laundry sepatu diperkirakan akan terus tumbuh. Dari yang dulunya hanya usaha rumahan, kini menjadi bagian penting dari tren gaya hidup kota.
Komentar