Pendidikan

Proyek SD Negeri Gorua Morotai Terhambat, Fasilitas Belum Berfungsi

Salah satu fasilitas pendidikan di Morotai. Foto: Maulud

Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai tengah memprioritaskan sektor pendidikan. Namun, pembangunan infrastruktur di SD Negeri Gorua, Kecamatan Morotai Utara, mengalami hambatan sehingga fasilitas baru belum dapat difungsikan.

Pantauan di lapangan hingga Juli 2025 menunjukkan bahwa pembangunan laboratorium komputer di sekolah tersebut masih belum rampung. Pintu dan jendela ruang laboratorium belum terpasang, padahal proyek seharusnya selesai pada Desember 2024.

Selain itu, pembangunan rumah dinas guru yang sudah selesai secara fisik juga belum bisa digunakan. Kunci rumah dinas masih ditahan oleh pekerja proyek yang mengaku belum menerima pembayaran upah sebesar Rp20 juta.

Berdasarkan data, pembangunan laboratorium komputer SD Negeri Gorua dilakukan pada tahun 2024 dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp223.304.860. Proyek ini dikerjakan oleh Jantaba Mandiri Konstruksi, beralamat di Jalan Air Lisbet, Kelurahan Jati, Kota Ternate.

Sementara itu, pembangunan rumah dinas guru yang bersumber dari DAU dengan nilai anggaran Rp185.359.000 juga dikerjakan oleh kontraktor yang sama di Kabupaten Pulau Morotai.

Kepala SD Negeri Gorua, Najir M. Ano, mengaku tidak mengetahui rincian anggaran maupun spesifikasi pekerjaan karena tidak ada papan informasi proyek di lokasi.

“Pekerjaan dimulai tahun 2024 dan seharusnya selesai Desember. Namun, kami tidak tahu besar anggarannya karena tidak ada papan proyek,” katanya.

Najir menjelaskan, laboratorium komputer belum dapat digunakan karena belum memiliki pintu dan jendela. Sedangkan rumah dinas guru belum bisa dihuni karena kunci masih ditahan tukang sebagai protes atas upah yang belum dibayarkan.

“Rumah dinas sudah selesai, tapi tukangnya menahan kunci karena ada masalah upah,” tambahnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Ode Ari Junaidi Wali, saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui perkembangan terbaru proyek tersebut. Ia mengatakan bahwa saat terakhir meninjau, pekerjaan masih berlangsung dan belum dilakukan pemeriksaan akhir.

“Setahu saya, saat terakhir kami turun, masih ada pemasangan yang harus diselesaikan. Kami belum melakukan pemeriksaan ulang karena saya sempat sibuk. Saya baru mendapat informasi ini,” jelasnya.

Terkait rumah dinas, Ari menyebut proyek secara fisik sudah rampung berdasarkan pengecekan sebelumnya. Namun, ia mengaku baru mengetahui persoalan penahanan kunci oleh pekerja.

“Itu urusan pihak ketiga dan tukangnya. Soal kunci saya baru dengar,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai kontraktor pelaksana proyek, Ari menyarankan agar konfirmasi lebih lanjut dilakukan kepada pelaksana lapangan bernama Saldi.

Penulis: Maulud Rasai
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga