Pendidikan

Gubernur Sherly: Insentif Guru Dibayar Mulai September, Kolaborasi dengan Pemkab Halmahera Tengah

Gubernur Sherly, didampingi Plt Kadis Pendidikan, Abubakar Abdullah, bersama Bupati Halmahera Tengah, Ikram Sangaji (kanan), saat menandatangani kesepakatan pembayaran insentif Guru SMP dan SMA || Foto: Humas

Untuk pertama kalinya, guru dan pengawas SMA/SMK serta SLB di Halmahera Tengah yang berstatus ASN Pemerintah Provinsi Maluku Utara akan menerima insentif khusus di luar Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Pembayaran perdana dimulai September 2025, dan akan berlanjut secara rutin mulai Januari 2026.

Kebijakan ini lahir dari kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, yang secara resmi ditegaskan dalam Nota Kesepahaman (MoU) bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional di SMA Negeri 1 Halmahera Tengah.

Insentif diberikan kepada seluruh guru bersertifikasi dan non-sertifikasi, termasuk guru P3K dan tenaga pendidik di bawah Kementerian Agama. Besarannya sebagai berikut:

  • Guru PNS Sertifikasi: Rp 1.200.000/bulan
  • Guru PNS Non-Sertifikasi: Rp 1.750.000/bulan
  • Guru P3K Sertifikasi: Rp 700.000/bulan
  • Guru P3K Non-Sertifikasi: Rp 1.000.000/bulan
  • Pengawas Sekolah: Rp 1.200.000/bulan

Kebijakan ini mendapat dukungan penuh dari DPRD Kabupaten Halmahera Tengah sebagai bagian dari upaya membenahi ekosistem pendidikan secara menyeluruh. Selain pemberian insentif, dilakukan pula penghitungan ulang terhadap kebutuhan sarana pendidikan untuk jenjang SMA/SMK, termasuk penyediaan meja dan fasilitas pendukung berstandar “Citos”.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasi atas langkah tersebut. “Halmahera Tengah adalah daerah dengan potensi besar, dan saat ini dipimpin oleh sosok yang amanah. Ini terbukti dari kemampuannya membaca kebutuhan masyarakat serta mendukung kesejahteraan pegawai di wilayahnya. Kebijakan ini mencerminkan kolaborasi yang positif dan konkret antara kabupaten dan provinsi untuk membangun pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.

Bupati Halmahera Tengah juga menegaskan komitmennya terhadap transformasi sektor pendidikan. “Kita ingin mengubah ekosistem pendidikan di Halmahera Tengah. Walau masih tertatih, tatih ini menuju perubahan. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah memastikan anak-anak kita pintar. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang pantas mewakili Halmahera Tengah di sekolah-sekolah luar negeri,” ucapnya.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi lintas pemerintahan dapat melahirkan kebijakan konkret yang berdampak langsung terhadap kualitas pendidikan dan masa depan generasi muda.

Penulis:

Baca Juga