Pemerintah

Dinas Pertanian Ternate Siapkan Petani Hebat Lewat Pelatihan Alsintan 2025

Pose bersama Dinas Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly dengan para petani dan penyuluh. Foto: Ist

Dinas Pertanian (Distan) Kota Ternate terus berupaya meningkatkan kapasitas petani agar mampu memanfaatkan teknologi pertanian modern. Salah satunya melalui Pelatihan Sarana Pertanian Tahun 2025 yang digelar di Hotel Surya Pagi, Selasa, 19 Agustus 2025.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, dan dihadiri pejabat struktural maupun fungsional Distan, koordinator penyuluh, serta kelompok tani dari berbagai wilayah.

Ketua panitia kegiatan, Sumanto Basahona, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian sekaligus menyiapkan petani agar lebih terampil dalam mengoperasikan alat dan mesin pertanian (alsintan).

"Tujuannya meningkatkan SDM petani, khususnya dalam pemeliharaan alsintan di tingkat Poktan maupun Gapoktan,” ujarnya.

Menurut Sumanto, kegiatan ini juga mendorong efisiensi penggunaan alsintan serta meningkatkan pemahaman pengelolaan bantuan sarana pertanian melalui Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang bersumber dari APBN dan APBD. Narasumber berasal dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Ternate, Maluku Utara, serta Dinas Pertanian Kota Ternate.

Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, menegaskan pelatihan ini sangat strategis karena mendukung optimalisasi penggunaan alsintan.

"Alsintan harus digunakan secara maksimal, efisien, dan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi, dan menunjang pascapanen,” tegasnya.

Thamrin menambahkan, keberhasilan pembangunan pertanian tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga harus ditopang oleh sumber daya manusia, sumber daya alam, serta kelembagaan kelompok tani. Karena itu, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan menjadi kunci penting.

Ia mengakui, penggunaan alsintan di Ternate selama ini belum berjalan optimal, baik dari aspek teknis maupun sosial-ekonomi. Rendahnya daya beli petani, keterbatasan pengelolaan, dan lemahnya pemeliharaan alsintan menjadi tantangan utama.

“Pelatihan teknis pengoperasian dan pemeliharaan alsintan ini adalah solusi alternatif agar petani semakin terampil dan siap memaksimalkan fungsi alsintan,” jelasnya.

Selain meningkatkan keterampilan, keberadaan UPJA di sentra produksi juga dinilai sangat membantu petani dalam penyediaan alsintan, pengolahan lahan, pengairan, panen, dan pascapanen. UPJA juga menjadi jawaban atas berkurangnya tenaga kerja di lapangan.

“Pelatihan ini diharapkan menyamakan langkah antara kelompok tani dan kelembagaan penyuluhan untuk mendukung percepatan peningkatan produksi pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kota Ternate,” tandas Thamrin.

Ia menutup sambutannya dengan harapan, hasil dari pelatihan ini dapat segera diimplementasikan di lapangan.

“Dengan SDM petani yang hebat dan kelompok tani yang kuat, kita bisa wujudkan pertanian Ternate yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga