Gubernur Sherly Mendengar, Bersikap Soal Nasib 11 Warga Maba-Sangaji

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, turun langsung mendengar aspirasi mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di sekitar Gedung DPRD Kota Ternate hingga Tugu Makugawene, Kalumata, Ternate Selatan, Senin 1 September 2024.

Aksi itu membawa 17 tuntutan, mulai dari isu lingkungan, tanah warga, hingga pembebasan 11 warga Maba-Sangaji, Halmahera Timur, yang kini menjalani proses hukum.

Didampingi Wakil Gubernur dan Ketua DPRD Maluku Utara, Sherly menegaskan pemerintah tidak akan menutup mata. Ia mengapresiasi mahasiswa yang menyuarakan pendapat dengan damai dan tertib, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Polri dan TNI yang mengawal jalannya aksi.

Soal 11 warga Maba-Sangaji, Sherly menegaskan dirinya akan mengawal proses hukum agar berlangsung adil dan transparan.

"Itu sudah masuk ranah hukum. Saya menghormati proses yang berjalan, tapi sudah berdialog dengan kejaksaan agar semua aspek dipertimbangkan. Saya ingin memastikan keadilan bagi warga Maba-Sangaji," tegasnya.

Namun, Sherly juga mengingatkan bahwa sebagian besar tuntutan mahasiswa, termasuk soal Izin Usaha Pertambangan (IUP), merupakan kewenangan pemerintah pusat. "Perizinan IUP sepenuhnya berada di Kementerian ESDM. Tapi semua aspirasi akan kami teruskan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Selain gubernur, Kapolda Maluku Utara turut menanggapi desakan reformasi Polri. Ia menegaskan institusinya siap menerima setiap kebijakan baru, termasuk jika revisi regulasi dilakukan. "Kalau undang-undang direvisi dan disahkan, kami siap melaksanakan," kata Kapolda.

Wali Kota Ternate juga merespons isu status tanah warga Ubo-ubo yang tumpang tindih dengan Kepolisian. Menurutnya, solusi yang ditawarkan adalah pengalihan menjadi Hak Pengelolaan Lahan (HPL), agar kepastian hukum bagi warga bisa terjamin.

Aksi mahasiswa ini berakhir tertib. Kepemimpinan Sherly yang memilih mendengar dengan hati, serta kesigapan Forkopimda menanggapi aspirasi, dinilai menjadi kunci terkendalinya situasi meski sempat memanas di lapangan.