Imbauan
Gubernur Sherly Ajak Hadapi Unjuk Rasa dengan Kebijaksanaan dan Humanisme

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mengimbau seluruh kepala daerah untuk lebih aktif hadir di tengah masyarakat, khususnya kepada mereka yang mengalami luka saat menyampaikan pendapat di ruang publik.
Imbauan ini disampaikan setelah Gubernur menerima sejumlah laporan terkait adanya korban luka dalam aksi unjuk rasa di beberapa wilayah.
“Saya menerima laporan ada yang terluka saat demonstrasi, salah satunya mantan Ketua Korps HMI-Wati (KOHATI) Badan Koordinasi HMI Maluku Utara ketika aksi di Bacan pada tanggal 2. Syukurlah, lukanya sudah mendapatkan penanganan medis,” ujar Sherly.
Ia menjelaskan, laporan serupa juga diterima dari beberapa daerah lain. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kepala daerah memberikan dukungan moral sekaligus memastikan pemulihan fisik dan psikis bagi warga yang terdampak.
Menurut Sherly, dinamika unjuk rasa sering kali berlangsung dengan tensi tinggi antara aparat dan masyarakat. Situasi ini menuntut kebijaksanaan dari kedua belah pihak.
“Menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara. Namun, gesekan di lapangan bisa saja terjadi. Yang diperlukan adalah kebijaksanaan—masyarakat menyuarakan aspirasi dengan santun, dan aparat mengutamakan pendekatan humanis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Sherly mengingatkan bahwa unjuk rasa adalah momentum penting untuk menyalurkan aspirasi. Dengan kepala dingin, suara masyarakat akan lebih mudah diterima dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan.
“Demo adalah kesempatan langka dan sulit untuk mengumpulkan massa. Maka ketika sudah terkumpul, gunakanlah momen itu dengan baik untuk menyampaikan aspirasi. Jika dilakukan dengan tenang, aspirasi akan lebih jelas sampai kepada pengambil keputusan,” katanya.
Sherly menutup dengan penegasan bahwa kekerasan hanya akan menjauhkan tujuan dari aksi itu sendiri. Aspirasi yang disampaikan secara damai tidak hanya menjaga martabat demokrasi, tetapi juga memberikan makna lebih dalam bagi hak menyampaikan pendapat di muka umum.
Komentar