Anugerah
Gubernur Sherly Ucapkan Selamat, Jamintel RI Terima Gelar Adat dari Kesultanan Ternate

Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. Reda Manthovani, menerima gelar adat kehormatan Nau Ngara Ma Beno dari Kesultanan Ternate dalam prosesi adat yang digelar di Kedaton Kesultanan, Rabu, 3 September 2025.
Penganugerahan gelar dilakukan langsung oleh Jogugu Mahmud Zulkiram atas nama Sultan Ternate. Gelar Nau Ngara Ma Beno memiliki arti “Satria Penjaga Pintu Penegak Keadilan”, mencerminkan penghargaan tinggi dari Kesultanan atas dedikasi Reda dalam menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia.
Jogugu Kesultanan menjelaskan bahwa gelar adat tidak diberikan secara sembarangan. Hanya tokoh yang dinilai memiliki integritas, pengabdian, dan kontribusi nyata terhadap bangsa dan masyarakat yang layak menerima kehormatan tersebut.
“Kesultanan Ternate akan selalu mendukung langkah Jamintel RI dalam menegakkan keadilan. Gelar ini juga menjadi pengikat secara budaya bahwa beliau kini bagian dari keluarga besar Kesultanan Ternate,” ujar Jogugu Mahmud Zulkiram.
Menanggapi penganugerahan tersebut, Reda Manthovani mengaku merasa terhormat dan tersentuh. Ia menilai gelar tersebut sebagai amanah untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan memperkuat pencegahan hukum, khususnya di daerah.
“Gelar ini menjadi semangat saya untuk terus melakukan pencegahan, agar para kepala daerah bisa bekerja dengan tenang, transparan, dan sesuai aturan hukum,” ungkap Reda.
Ucapan selamat dan apresiasi juga disampaikan oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa penganugerahan gelar adat ini merupakan kebanggaan bersama bagi masyarakat Maluku Utara.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Maluku Utara, saya mengucapkan selamat kepada Bapak Jamintel atas gelar Nau Ngara Mabenu. Ini bukan hanya penghormatan adat, tetapi juga simbol harapan agar keadilan ditegakkan dengan integritas. Semoga gelar ini membawa berkah dan mempererat silaturahmi antara negara dan Kesultanan Ternate,” tutur Gubernur Sherly.
Acara penganugerahan turut dihadiri sejumlah pejabat pusat, Forkopimda Maluku Utara, jajaran Kejaksaan, serta perangkat adat Kesultanan Ternate. Prosesi berlangsung dalam suasana khidmat, kental dengan nilai-nilai budaya dan kebangsaan.
Dengan penganugerahan ini, Maluku Utara meneguhkan dirinya sebagai daerah yang menjunjung tinggi adat dan mendukung tegaknya hukum. Kolaborasi antara nilai lokal dan hukum negara menjadi cermin harmoni dalam menjaga marwah negeri dan martabat bangsa.
Komentar