Infrastruktur
Warga Lima Desa di Halmahera Selatan Terjebak Jalan Rusak, Gubernur Diminta Turun
Warga lima desa di Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, terpaksa menghadapi kondisi jalan rusak parah yang menghambat aktivitas sehari-hari.
Lubang besar, genangan air, dan permukaan jalan yang tidak merata membuat warga meminta Gubernur Maluku Utara, Serly Tjoanda, segera turun tangan memperbaiki jalan provinsi tersebut.
Jalan yang menghubungkan desa Bibinoi, Tabapoma, Tutupan, Tomara, dan Wayatim ini dibangun pada 2015, namun hingga kini belum pernah diperbaiki. Padahal, jalan tersebut berstatus jalan provinsi dan menjadi akses vital bagi warga.
Risal Tamrin, warga Desa Tutupan, mengaku kecewa karena aspirasi warga selama ini tidak pernah ditindaklanjuti pemerintah provinsi.
“Ruas jalan ini sejak dibangun pada 2015, hingga sekarang tidak pernah diperbaiki. Aspirasi kami sudah disampaikan berulang kali, dari periode gubernur ke gubernur, tapi tidak pernah digubris sama sekali,” ujar Risal kepada Halmaherapost, Sabtu, 22 November 2025.
Selain kerusakan parah, warga yang melintas dari Bibinoi ke Wayatim harus menyeberangi lima sungai. Saat musim hujan, warga terpaksa bermalam di hutan karena banjir datang.
Padahal, lima desa tersebut merupakan penghasil kopra terbesar di Halmahera Selatan. Kondisi jalan yang buruk sangat menghambat aktivitas ekonomi warga, termasuk transportasi hasil panen.
“Kami berharap Ibu Gubernur memberikan perhatian khusus. Selain perbaikan jalan, yang kami butuhkan saat ini adalah pembangunan jembatan di lima sungai yang hampir setiap hari kami lalui. Kondisi ini sangat mengganggu perekonomian kami,” tambah Risal.
Warga lima desa berharap pemerintah provinsi segera menindaklanjuti keluhan mereka agar akses transportasi menjadi lebih aman, lancar, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.








Komentar