Kecelakaan Transportasi
Penyebab KM Holly Mary Karam, Puluhan Penumpang Selamat

Kapal penumpang KM Holly Mary yang melayani rute Morotai–Ternate karam di perairan dangkal Pulau Ansae, hanya sekitar 1,2 mil dari Pelabuhan Imam Lastori, Morotai Selatan, pada Senin 26 Mei 2025, malam. Sebanyak 82 penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Insiden terjadi tak lama setelah kapal bertolak dari pelabuhan sekitar pukul 20.40 WIT. Kapal kandas setelah menabrak terumbu karang, dan tidak bisa bergerak akibat tersangkut di kedalaman sekitar dua meter.
Ironisnya, titik karam ini merupakan lokasi yang sama saat kapal Quen Mery juga mengalami kecelakaan serupa pada 2023 lalu.
Kapten Akui Human Error
Kapten KM Holly Mary, Sudin, secara terbuka mengakui adanya kelalaian dalam navigasi. Ia menyebut kesalahan terletak pada juru mudi, bukan sistem navigasi kapal.
"Ini memang kesalahan di juru mudi, bukan karena GPS error. GPS kami ada tiga, dan jalur pelayaran sudah dipakai sejak delapan tahun lalu," ungkapnya di lokasi kejadian.
Sebanyak 24 anak buah kapal (ABK) dan seluruh barang penting telah dipindahkan ke darat. Evakuasi penumpang dilakukan dengan cepat oleh tim gabungan Basarnas dan KPLP menggunakan speedboat menuju Pelabuhan Speedboat Daruba.
Hingga saat ini, badan kapal masih tersangkut di atas karang. Pihak kapal menunggu air pasang sekitar pukul 02.00 WIT untuk mencoba menarik kapal tanpa merusak baling-baling.
"Kalau kita paksakan sekarang, takutnya baling-baling kapal yang kena," kata Kapten Sudin.
Insiden ini menambah catatan kelam keselamatan pelayaran di Morotai, terutama di kawasan sekitar Pulau Ansae yang dikenal rawan karang. Meski tak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini memunculkan pertanyaan soal standar navigasi dan kontrol keselamatan kapal penumpang di wilayah tersebut
Komentar