Cadangan Beras Maluku Utara Tiba-Tiba Melonjak Drastis, Ini Faktanya
Cadangan beras Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengalami lonjakan signifikan pada 2024. Dari sebelumnya hanya 2 ton, kini jumlahnya meningkat menjadi 12.750 ton.
Kenaikan ini diumumkan dalam Rapat Koordinasi Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang digelar Dinas Pangan Malut di Aula Yusmar, Selasa, 25 November 2025.
Rakor ini digelar sesuai amanat Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 33 ayat 2, yang mengatur penguatan cadangan pangan di tingkat daerah. Kegiatan ini dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra yang mewakili Gubernur Malut, Sekretaris Dinas Pangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Halmahera Tengah, serta perwakilan Dinas Ketahanan Pangan kabupaten/kota se-provinsi.
Membacakan sambutan Gubernur, Asisten I menekankan bahwa persoalan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
“Pemerintah wajib memfasilitasi pengembangan cadangan pangan sesuai kearifan lokal masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, beras sebagai komoditas utama harus selalu tersedia dalam CPPD untuk menghadapi situasi darurat seperti bencana, krisis pangan, hingga lonjakan harga.
Sekretaris Dinas Pangan Malut, Fahmi Al Habsi, menjelaskan bahwa pada awal 2024 provinsi hanya memiliki 2 ton cadangan beras, yang telah disalurkan kepada warga terdampak erupsi gunung di Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
Namun perkembangan terbaru menunjukkan peningkatan drastis yang mengejutkan.
“Alhamdulillah, cadangan pangan kita kini naik menjadi 12.750 ton,” kata Fahmi. Lonjakan ini menjadi tanda positif bagi penguatan ketahanan pangan Maluku Utara.
Sebelum menutup sambutan Gubernur, Asisten I berharap rakor ini dapat menjadi forum untuk menyelaraskan strategi seluruh pihak.
“Manfaatkan kegiatan ini untuk merumuskan kebutuhan cadangan pangan Malut ke depan,” tegasnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara berharap koordinasi ini memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi dinamika kebutuhan pangan serta tekanan inflasi yang dirasakan masyarakat.








Komentar