Gender dan Perempuan

Tiga Petisi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Forum Studi Perempuan Maluku Utara bekerja sama dengan Gabungan Oraganisasi Wanita Kota Tidore Kepulauan, menggelar kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempun dan anak, pada Minggu,15 Desember 2019 pagi, di pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan || Foto : Lim/Hpost

Tidore, Hpost - Minggu,15 Desember 2019 pagi, Forum Studi Perempuan Maluku Utara bekerja sama dengan Gabungan Oraganisasi Wanita Kota Tidore Kepulauan, menggelar kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempun dan anak. Kagiatan tersebut sekaligus menyongsong perayaan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2019, juga dirangkaikan dengan tiga petisi terkait kekerasan terhadap perempuan.

Kampanye yang berlangsung sekitar 1 jam di seputaran jalan Pantai Tugulufa Tidore ini berjalan lancar. Orasi ilmiah dari Direktur Forum Studi Perempuan Maluku Utara (Forspar Malut), Hadinda Usman. Lalu dilanjutkan oleh tiga pemerhati perempuan Maluku Utara, yakni Ketua Tim penggerak PKK, Wakil Ketua, Rahmawati, dan Ketua GOW Kota Tidore Kepulauan, Elvri Conoras.

Sebelumnya, Forspar Malut melakukan kampanye ke beberapa sekolah. Mereka melakukan sosialiasasi terkait dengan Kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Rangkaian kampanye tersebut juga diselipkan dengan pembacaan puisi dan pementasan teater jalanan oleh Kohati HMI Cabang Tidore. Pada kesempatan yang sama, ada pembacaan petisi Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang diwakili oleh salah satu aktivis perempuan Kota Tidore Kepulauan, Astrid Hasan. Petisi tersebut dibacakan dengan lantang dan tegas, sebagai penanda deklarasi lawan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Adapun isi petisi tersebut. Pertama, menggalang gerakan solidaritas berdasarkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM. Kedua, mendorong kegiatan bersama untuk menjamin perlindungan yang lebih baik bagi para survivor (korban yang sudah mampu melampaui pengalaman kekerasan); Ketiga mengajak semua orang untuk turut terlibat aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

"Dengan adanya kampanye ini, diharapkan Masyarakat Kota Tidore Kepulauan lebih menyadari akan pentingnya menjaga harkat dan martabat kaum perempuan."

"Diharapkan tidak ada lagi padangan bahwa kaum perempuan sebagai mahluk yang lemah dan tak berdaya, akan tetapi saling menjaga dan merangkul perempuan untuk tumbuh dan berkembang, turut melindungi kaum perempuan agar tidak lagi terjadi tindakan kekerasan pada perempuan dalam bentuk apapun," kata Hadinda.

Penulis:
Editor: Lim
Photographer: Red

Baca Juga