Corona Virus

Ketersediaan Masker di Maluku Utara ‘Habis’ Sejak Januari

Salah satu Apotek di Jailolo, Halmahera Barat || Foto: Ari/Hpost

Jailolo, Hpost - Dengan mewabahnya virus Corona atau covid 19 yang diumumkan masuk di Negara Indonesia sejak 2 Maret lalu mengakibatkan kelangkaan masker di sejumlah daerah di Maluku Utara.

“Tapi mulai tadi siang saya coba cari Chloroquine di tiga apotek, dorang bilang habis,” ucap Rahmat,  salah satu warga di Ternate, Minggu 15 Maret 2020, kepada Halmaherapost.com.

Rahmat meminta, kelangkaan ini cepat ditangani oleh Dinas Kesehatan setempat.

“Bisa pantau dan cek langsung ke apotek, jangan sampai pihak apotek memanfaatkan kondisi sekarang ini dengan mewabahnya corona  virus kemudian masker dan obat Chloroquine ditimbun dan dijual dengan harga yang lebih mahal dari harga sebelumnya,” paparnya.

Masker dan Chloroquine diduga memiliki hubungan dengan corona virus. Salah situs resmi China mengumumkan untuk sementara waktu penanganan pasien coronavirus di China menggunakan Chloroquine jenis tertentu.

Namun, mengutip kumparan.com, Sabtu 13 Maret 2020, kabar yang juga beredar dalam pesan suara WhatsApp di Nigeria itu, ternyata tidak benar. Pasalnya, penelitian soal efektivitas klorokuin untuk mengobati pasien COVID-19 di jurnal PubMed tersebut masih sebatas hipotesis awal. Risetnya pun masih berlangsung hingga sekarang.

Para ahli juga memperingatkan agar tidak minum obat klorokuin fosfat tanpa resep dokter. Pejabat Inggris telah membuka penyelidikan ke situs web ilegal yang menjual obat malaria itu beralamat coronavirusmedication.co.uk, menyusul investigasi yang dilakukan AFP.

Meski begitu ketersediaan masker wajib diapstikan. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailussy, dalam rapat bersama di Kantor Wali Kota Ternate, Senin 16 Maret 2020, meminta ketegasan Wali Kota Ternate, Burhan Aburahman atas ketersediaan stok masker dan cairan desinfektan yang dijual di apotek-apotek sekarang ini.

Menurutnya, stok masker dan cairan desinfektan harus selalu tersedia. Kalaupun ada, pasti dijual dengan harga mahal.

Sementara itu, salah satu petugas apotek Kimia Farma Cabang Jailolo, Halmahera Barat (Halbar), Irawati, kepada Halmaherapost.com, Senin 16 Maret 2020, mengatakan, sementara ini pasokan masker di Apotik Kimia Farma Cabang Jailolo sudah tidak tersedia sekitar dua bulan lalu.

"Karena sekitar bulan Januari kemarin masker sudah terjual habis dan sampai sekarang sudah tidak ada persediaan nya lagi. Stok masker yang terakhir kami jual itu pada bulan Januari kemarin, dan sementara ini stoknya kosong karena harganya kian melonjak," jelas Ira sapaan akrab nya.

Ia menjelaskan, sebelum itu seperti biasanya masker dijual 1 pack itu isinya 5 buah masker dengan harga 8 ribu tetapi dengan adanya informasi wabah virus Corona banyak yang membeli sehingga habis terjual.

Disentil soal harga masker saat ini dirinya mengaku tidak tahu betul harganya, tetapi katanya harga masker kian melonjak.

"Sampai ada orang yang datang tanya kami kurang enak juga dengan lontarkan jawaban stoknya kosong, kosong,” cetusnya.

Soal informasi obat anti malaria yang diduga dapat mengobati pasien virus Corona yaitu Chloroquine, dirinya menyatakan obat tersebut tidak tersedia di apotik kimia Farma cabang Jailolo.

"Kalau untuk obat anti Malaria Chloroquine sampai saat ini tidak ada orang yang datang cari, karena memang tidak tersedia di apotek ini, turutnya.

Sementara itu, di Kabupaten Halmhera Tengah, Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Rijja Rajjana, masker itu adalah solusi yang tidak terlalu dianjurkan karena khusus untuk bagi mereka yang sudah terinfeksi. Masker dipakai kalau sudah ada gejala itu.

Untuk Halmahera Tengah, sendiri dari tiga kategori yang ditetapkan yakni Siaga Darurat, siaga, tanggap darut dan non darurat.

"Halteng masih pada level non darurat," tutupnya.

Penulis: Ari/Awi/Eno
Editor: Red

Baca Juga