Pasien Positif 07 Sempat Menolak Dikarantina, 4 Karyawan Dinyatakan Non Reaktif

Ternate, Hpost – Pasien positif 07 yang tinggal di Lingkungan Kelurahan Jati, Kota Ternate Selatan, sempat menolak dikarantina di RSUD Chasan Boesoirie. Sementara 4 orang karyawan toko ritel Dua Sekawan telah menjalani rapid test pertama dan dinyatakan non reaktif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara, dr Alwia Assagaf kepada Halmherapost.com, Selasa 28 April 2020, menjelaskan, pasien 07 ketahui yang bergejala itu awalnya berobat mandiri ke RSUD Chasan Boesoirie.

“Karena ada riwayat perjalanan maka yang bersangkutan di-Rapid Tes dan hasilnya reaktif. Selanjutnya, dilakukan swab dan dianjurkan dirawat tetapi yang bersangkutan menolak dan tanda tangan surat pernyataan menolak dan menyatakan kesediaan isolasi mandiri di rumah,” papar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara, kepada Halmaherapost.com, Selasa 28 April 2020, kemarin.

Alwia bilang, ketika dinyatakan positif, data pasien kemudian diserahkan ke gugus kota untuk selanjutnya dilakukan tracking atau pelacakan kepada yang kontak dengan pasien di tempat kerja.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari tim surveillance menyebutkan, setelah ditetapkan positif pelacakan kontak telah dilakukan kepada karyawan toko ritel Dua Sekawan. Hasilnya pada 25 April 2020, 4 karyawan menjalani rapid test pertama dan dinyatakan negatif.

Dua hari berselang, yakni pada Minggu 27 April 2020, gugus kota Ternate juga melakukan rapid test kepada 14 orang, termasuk di dalamnya petugas Kimia Farma, sebagai klinik tempat pasien positif pernah memeriksakan diri. Hasilnya, semua dinyatakan non reaktif.

Sekadar diketahui, pasien yang belakangan diketahui bekerja sebagai konsultan akuntan salah satu toko ritel di Ternate itu diketahui memiliki gejala dengan riwayat perjalannan Surabaya-Ternate 3 April 2020 dan melakukan pemeriksaan di Poliklinik Kimia Farma Takoma pada 7 April 2020, dilanjutkan rapid test dengan hasil reaktif tanggal 13 April 2020.