Covid-19
Tidak Jujur, Reaktif Rapid Test di Sula Tembus Dua Digit

Sanana, Hpost – Ketidakjujuran pendatang dari luar kota mengakibatkan angka reaktif rapid test di Kepulauan Sula bertambah genap menjadi dua digit atau 10 orang reaktif.
Hal ini dipastikan setelah 6 orang dinyatakan reaktif rapid test setelah menjalani pemeriksaan, Kamis 30 April, 2020, sekitar pukul 23.00 WIT.
“Iya, malam ini kami lakukan pemeriksaan sebanyak 50 orang. Mereka rata-rata adalah pedagang pakaian di pasar Basanohi Sanana,” kata Ketua Pelaksana Harian (Plh) gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kepsul, Hendra Irawan, kepada Halmaherapost.com.
Dalam pantauan Halmaherapost.com, pemeriksaan rapid test hanya dilakukan terhadap 11 orang dari 50 pendatang atau pelaku perjalanan tiba di Sanana bersamaan dengan ibu hamil yang pada pekan sebelumnya lebih dulu dinyatakan reaktif rapid test.
Sebelumnya, gugus tugas covid-19 kepulauan Sula secara diam-diam telah melakukan rapid test terhadap ibu dan anak di Desa Fogi, Kecamatan Sanana. Mereka diketahui sebagai pendatang atau pelaku perjalanan dari Jakarta yang tidak jujur tentang asal kedatangan.
Baca Juga: Reaktif Rapid Test di Sula Bertambah
“Dia tidak jujur, mengaku datang dari Ambon kepada Tim Gugus Covid. Padahal datang dari Jakarta,” cetus Hendra kepada Halmaherapost.com.
Hendra bilang, kejelasan kedatangannya baru diketahui saat ibu yang sedang hamil tri semester pertama itu mengalami keguguran. Setelah diperiksa oleh petugas Puskemas Sanana dan mengetahui asal kedatangan sang ibu hamil, Tim Gugus, kata Hendra, langsung mengambil langkah rapid test kepada anaknya di kediaman mereka di desa Fogi.
“Pemeriksaan terhadap anaknya, pada 24 April 2020. Sementara sang ibu diperiksa pada 26 April 2020. Dan hasilnya reakti,” jelas Hendra.
Riwayat perjalanan sang ibu tiba di Sanana pada 9 April 2020, dari Jakarta-Surabaya-Makassar-Bau-Bau dan Ambon dengan KM Dorolonda. Selanjutnya menyeberang ke Sanana dengan KM Permata Obi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Sula itu menyesalkan warga yang baru tiba di Sula tapi tidak jujur terhadap riwayat perjalanan mereka
“Harusnya dari awal turun di pelabuhan Sanana itu sudah harus jujur ke petugas pada saat pemeriksaan. Mereka yang 50 orang itu, sebagian besar hanya sampaikan kalau mereka dari Ambon. Padahal rata-rata dari Jakarta,” sesalnya.
Komentar