Air Bersih

Sumber Air Bersih Masih ‘Jao’ dari Warga Pulau Hiri

Kelurahan Dorari Isa dan Tafraka, Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, yang diabadikan dari salah satu bukit di Pulau Hiri || Foto: Junaidi Dahlan

Ternate, Hpost – Penantian warga kelurahan Tafrakan dan Dorari Isa Kecamatan Pulau Hiri, Kota Ternate, untuk menggunakan air bersih di tahun ini akhirnya pupus setelah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menangguhkan pembangunan Saluran Penjaringan Air Bersih tahun 2020. Penyebabnya adalah mewabahnya Covid-19 atau Corona Virus di seantero negeri.

“Kemarin Kementerian PUPR mengagendakan untuk melakukan pending terhadap kegiatan itu karena Covid-19 padahal sudah di-tender-kan. Untuk itu Pemkot menyurat ke kementerian agar tidak dilakukan pengalihan terkait kegiatan ini, karena kebutuhan masyarakat Pulau Hiri dan muncullah surat dari wakil wali kota untuk meminta agar jangan dipending,” papar Kadis PUPR Kota Ternate Risval Tri Budiyanto, kepada Halmaherapost.com, Senin 11 Mei 2020, pagi.

Menurutnya, proyek Saluran Penjaringan Air Bersih (SPAM) tersebut direncanakan menggunakan pipa bawah laut dari Sulamadaha-Hiri. Sistem perpipaan yang dimulai pada 2019 rencananya dihubungkan ke sumber air baku.

“Terkait sumber air baku kami memohon bantuan kementerian, karena dana harus besar kurang lebih Rp 20-30 miliar. Makanya menggunakan jalur Kementerian PUPR,” katanya.

Surat penangguhan pembangunaan SPAM

Risval menjelaskan, hal ini sama seperti kegiatan kementerian di Pulau Maitara, yang sumber airnya berada di Kelurahan Rum Tidore Kepulauan. Sehingga di Pulau Hiri menggunakan metode yang sama, sumber airnya di Sulamadaha, karena di Pulau Hiri debitnya memang kecil tidak bisa memenuhi kebutuhan yang ada.

“Progran Spam ini. Kalau sumber air baku seperti di danau Ngade misalnya dan itu lain nomenklatur kegiatan,” pungkasnya

Terkait hal itu, Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keuangan Pertangungjawaban (LKPJ) 2019 DPRD Kota Ternate setelah meninjau langsung ke Kecamatan Hiri Kota Ternate Maluku Utara, pada Sabtu 9 Mei 2020, kemarin memberi tanggapan berbeda.

“Jadi kami (Pansus) temukan satu masalah di Kecamatan Hiri di dua Kelurahan yakni Tafaraka dan Dorari Isa, dimana sesuai dengan janji Pemkot Ternate melalui Dinas PUPR pada 2019 usai menyerahkan Spam itu akan berfungsi tetapi sampai saat ini belum juga difungsikan,” kata Ketua Pansus LKPJ 2019 DPRD Kota Ternate Sudarno Taher.

Menurut Ketua PKS Kota Ternate ini, bahwa dengan demikian sejak 2019 sampai Mei 2020 dua Kelurahan itu belum menikmati air bersih. Sehingga masyarakat hanya bisa menggunakan air bersih dari program di tahun sebelumnya seperti 2017 yang jalanya air hanya empat sampai 5 hari sekali.

“Jadi Pemkot telah membohongi masyarakat Hiri terkhususnya ke masyarakat Tafaraka dan Dorari Isa, karena tak menikmati air bersih atas lanjutan proyek Spam dan kami sangat menyayangkan hal tersebut,” ujarnya.

Sudarno bilang, pihaknya akan menindaklanjuti temuan itu pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang bakal dijadwalkan pada Selasa 12 Mei 2020, dengan memanggil Dinas PUPR dan bersama kontraktor pelaksana Spam 2019 di Kecamatan Hiri.

“Jadi RDP nanti kita akan tanyakan proyek yang bermasalah itu ke pihak penanggungjawab untuk dijelaskan,” pungkasnya.

Penulis: Red

Baca Juga