Nelayan

Harga Ikan Anjlok, Ratusan Nelayan Morotai Ancam PT Harta Samudra

Ratusan nelayan saat mendatangi PT Harta Samuda, di Desa Daeo, Kecamatan Morotai Selatan, pada Kamis 11 Juni 2020 || Foto: Ajin

Daruba, Hpost - Harga ikan tuna eksport anjlok, ratusan nelayan di Kabupaten Pulau Morotai mendatangi PT. Harta Samudra Desa Daeo Kecamatan Morotai Selatan, Kamis 11 Juni 2020, untuk menuntut pihak perusahaan menaikkan harga beli ikan tuna. Mereka mengancam akan mogok memancing ikan menyetop sulpai ikan ke PT Harta Samuda.

Ratusan nelayan itu datang dari 3 Kecamatan yakni Kecamatan Morotai Selatan, Kecamatan Morotai Timur dan Kecamatan Morotai Utara.

"Sebelum Covid-19, ikan yang beratnya 30 up senilai Rp37 ribu dibeli oleh Harta Samudra dari pemasok.  Sedangkan pemasok membeli ikan di Nelayan senilai Rp 34 ribu. Untuk 20 up itu harganya 30 ribu, yang lokal itu perkilo 10 ribu. Jadi kalau ikan lokal tetap dihitung perkilo 10 ribu. Bahkan selama Pandemi ini, harga ikan di Morotai turun sebanyak 3 kali berturut-turut dengan nilai yang bervariasi. Turun pertama 5 ribu, setelah itu dia turun 3 ribu, setelah itu 2 ribu ini kan aneh," papar Ketua Kelompok Nelayan, Murdi Matage, kepada Halmaherapost.com.

Menurut dia, sebelumnya Harta Samudra, beralasan bahwa harga ikan belum stabil di Morotai karena ikan yang sementara ditampung di Harta Samudra itu belum bisa diekspor keluar karena Covid-19.

"Padahal saat ini sudah sebanyak kurang lebih 3 kali ekspor keluar yang Sekitar 28 kontainer masa harga ikannya tidak normal," kesalnya.

Para nelayan mengancam akan menjual ikan pembeli luar daerah jika, PT Harta Samudra tidak menaikkan harga. Oleh karena itu, mereka menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, harga ikan harus normal. Kedua, penghitungan ikan harus di lapangan tidak boleh di perusahan, untuk menghindari saling tuding antar pemasok dan nelayan. Ketiga, prioritaskan ikan lokal.

“Jika tuntutan kami (nelayan) tidak diindahkan, maka nelayan juga tetap memiliki sikap tersendiri salah satunya akan mendatangkan pembeli dari luar dengan berbagai macam cara dan takkan lagi menjual ikan di Harta Samudra, bahkan kami juga siap mogok mangael (memancing)," tegas para Nelayan.

Sementara itu, Kepala Cabang PT. Harta Samudra Morotai, Imade Malik Hartadana, ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan terkait dengan aksi protes nelayan tadi dirinya mengaku kaget.

"Melihat tuntutan mereka tadi saya juga kaget cuma saya coba untuk konsultasi," katanya

Tuntutan nelayan akan disampaikan ke pimpinan.

“Rantai pokok kami itu dari nelayan, pemasok lalu ke pabrik. Mungkin dari itu kami perlu dalami lagi atau konsultasi yang mana rananya  perusahan dan yang mana rananya Pemda. Kami juga sudah sampaikan ke nelayan bahwa kami minta maaf karena kami belum bisa memutuskan karena harus koordinasi dengan pimpinan," pungkasnya

Penulis: Jin
Editor: Red

Baca Juga