Pilwako Ternate

MHB: Polling yang Memenangkan Paslon Nomor 3 Tak Akademis, Bermuatan Hoax

Muhammad Hasan Bahta (MHB), selaku juru bicara Paslon nomor 4 Mohammad Yamin Tawary dan Abdullah Tahir (YAMIN-ADA) || Foto: Istimewa

Ternate, Hpost – Rilis polling yang mengungguli Paslon Wali Kota Ternate dan Wakil Wali Kota Ternate, nomor urut 3 yakni Muhammad Hasan Bay dan Asghar Saleh (MHB-GAS), pada Rabu 7 Oktober 2020 kemarin dinilai subjektif dan tidak mampu dipertanggungjawabkan secara akademis, bahkan bermuatan hoax.

Sebelumnya, seperti yang dirilis Halmaherapost.com, Rabu 7 Oktober 2020, berdasarkan data dari Pollingkita.com pasangan MHB-GAS meraih 15952 vote, dan di Strawpoll.com mendapat 1139 vote, sedangkan di Polling.times.co.id sebesar 41.3 persen

“Selain keabsahannya diragukan, pola penyebaran linknya sangat subjektif karena hanya tim kandidat tertentu saja. Tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akademis karena bias dan tak terukur,” kata Muhammad Hasan Bahta (MHB), selaku juru bicara Paslon nomor 4 Mohammad Yamin Tawary dan Abdullah Tahir (YAMIN-ADA), kepada Halmaherapost.com, Kamis 8 Oktober 2020.

Baca Juga:

Pilwako Ternate, MHB-Asghar Unggul dalam 3 Polling

Ini 10 Program Prioritas MHB-GAS Jika Dipercaya Memimpin Ternate

Menurutnya, polling yang dirilis oleh sejumlah media online itu seharusnya memiliki variabel ataupun indikator yang terukur sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.

"Karena pilwako Ternate ini harus diwarnai gagasan dan ide-ide cemerlang. Jadi pesan-pesan politik yang ada unsur hoaxnya, harusnya dihindari, jangan dikembangkan seolah-olah itu realitas," tutupnya

Baca Juga:

MHB-GAS Akan Dorong Balai Kerja Rakyat dan Gedung Kesenian di Ternate

3 Kebijakan Utama MHB-GAS Jika Terpilih Memimpin Ternate

Jika hasil polling yang diragukan keabsahannya itu dijadikan sebagai upaya mempengaruhi opini publik, bagi Hasan, itu sesuatu yang wajar tapi tidak perlu.

MHB bilang, polling atau survey harusnya berdasarkan sample atau populasi yang jelas. Artinya, poling itu tidak meyakinkan apalagi dishare di media sosial sehingga siapa saja bahkan yang tidak tinggal di Ternate pun bisa klik dan vote.

“Kita tidak tahu orang-orang mana saja yang vote. Jangan-jangan orang yang hidup di Papua juga vote," tutup MHB

Penulis: Red

Baca Juga