Sekolah Transformasi Sosial

EcoNusa Ajarkan Pertanian ala Modern untuk Petani di Halmahera Selatan

Pembuatan rumah pengering Pala, Kopra dan Cengkeh || Istimewa

Tarmo, pemateri selanjutnya, yang bertanggungjawab dalam pembuatan biogas, yang mengandung gas metan ini bisa digunakan sebagai sumber pembakaran. Misalnya kebutuhan masak, energi penerangan dan pemanasan oven pengering hasil pertanian seperti kopra, pala, cengkeh dan lain sebagainya.

Menurutnya, sifat gas metan ialah panas dan hanya bisa dihilangkan dengan cara dibakar. Meski begitu, sangat ramah lingkungan, karena tidak mencemari udara. Untuk memanfaatkan biogas ini, harus dibuat bangunan reakto sebagai tempat penampungan kotoran sapi, yang menghasilkan gas metan.

Selain kotoran sapi, juga dapat digunakan kotoran babi, Llimbah dari pabrik tahu, bahkan kotoran manusia (tinja-red). Cara kerja biogas itu sangat sederhana, setiap kotoran yang masuk ke dalam reakto,r akan terjadi proses pelarutan (Hidrolisasi), selanjutnya proses pengasaman (Asidasi) atau penumbuhan bakteri sebagai bahan utama terbentuknya gas metan.

Ketika gas metan digunakan untuk proses masak dan sebagainya, maka akan keluar yang disebut slury atau lumpur, yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk pertanian.

"Jadi gas Mlmetan itu, jika dikelolah dengan baik, bisa membantu para petani karena manfaatnya banyak," ujarnya.

Tarmo mengaku, sejauh ini kurang lebih sudah 873 reaktor biogas yang dibuat bersama rekannya dengan ukuran bervariasi, dan tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Maluku, dan Sulawesi.

Proses pengisian kotoran sapi ke dalam reaktor biogas || Istimewa

Sementara di Malut, Desa Samo adalah yang pertama, khususnya Kabupaten Halsel. Reaktornya pun hanya berukuran 6 kubik. Untuk cara perawatannya, tinggal disesuaikan dengan ukuran. Misalnya 6 kubik, maka setiap hari harus memasukan kotoran sapi sebanyak 60 gram.

Gas metan sangat terjamin, tidak mudah meledak karena kandungan bar gas atau pemicu ledakan, sangat kecil.

Efendi Syarif, pemateri selanjutnya menuturkan, teknologi rumah pemanas dapat mendukung basis produksi pertanian, dalam hal ini pengeringan Kopra, Cengkeh dan Pala.

Prinsipnya dasarnya adalah menangkap sinar matahari, karena setiap sinar matahari ketika membentur sebuah permukaan seperti lantai, akan menghasilkan gelombang panas yang disebut inflaret atau sinar yang tidak terlihat.

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis: Red
Editor: Awi

Baca Juga