Vaksin Corona-19
Pro Kontra Vaksin Sinovac bagi Nakes dan Masyarakat Maluku Utara
Ternate, Hpost - Distribusi vaksin Sinovac yang menurut rencana akan disuntikkan secara bertahap, menuai pro kontra tenaga kesehatan dan masyarakat Maluku Utara.
Minimnya sosialisasi membuat penggunaan vaksin ditakutkan membawa efek samping.
Sejumlah ibu rumah tangga yang ditemui, halmaherapost.com, Selasa 5 Januari 2020, ketika ditanyakan apakah bersedia jika disuntik vaksin, dengan spontan mereka menjawab menolak.
Penolakan tersebut bukan tanpa alasan tapi, sejumlah ibu rumah tangga ini lebih takut dengan efek samping yang akan dihasilkan oleh vaksin tersebut, belum lagi untuk izin edaran dari BPOM yang hingga saat ini belum keluar.
"Kami tidak mau disuntik vaksin, kalau kami akan disuntik vaksin sebaiknya Presiden duluan baru pejabat lainnya di vaksin juga baru kami masyarakat biasa ikutan divaksin," pungkas mereka.
Salah satu ASN di Maluku utara yang enggan namanya disebutkan ketika diwawancarai mengaku menolak untuk diberikan vaksin Sinovac.
Dirinya menolak dengan alasan untuk hasil dari vaksinasi saja hingga saat ini belum teruji, sehingga dirinya sangat meragukan vaksin tersebut.
"Saya ingin lihat duluan hasilnya, paling tidak masyarakat di Jawa dulu di vaksin bahkan kalau bisa Presiden dulu yang di vaksin. Ini juga sesuatu yang aneh, kenapa tiga daerah seperti Maluku utara, Maluku dan Sulawesi utara yang duluan di distribusi vaksin kan di Jawa sana lebih parah penyebaran Covid 19, apakah kita ini mau dijadikan Kelinci percobaan atau bagaimana," tuturnya.
Sebelulmnya tanggapan yang sama juga muncul dari dr. Fatir M. Natsir salah satu dokter umum yang ada di kota Ternate, mengatakan, pendistribusian vaksin juga terkesan terburu-buru karena belum ada izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan uji kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Vaksin justru tidak bisa diberikan kepada seseorang yang menderita penyakit bawaan atau yang memiliki alergi kepada obat-obatan,” tegas dr Fatir.
Komentar