Pariwisata

Solusi Membangkitkan Pariwisata Maluku Utara, Ekowisata dan Kolaborasi Ekosistem

Nelayan mengemudikan peruhu melintasi Pulau Galo-galo Kecil, Kabupaten Pulau Morotai, yang pernah menjadi tempat menginap Grup Band Slank || Fotografer: Layank/Hpost

Abdurahman Soleman pegiat  seni  Malut  yang turut diundang dalam FGD itu mengatakan, bicara pariwisata ada hubungannya dengan seni budaya terutama tarian. Saat ini tari yang ditampilkan banyak yang menyimpang. Daya tarik musik etnik berkaitan dengan banyak bangsa.

Ia mengaku, di sini ada aset, tetapi program pemerintah misalnya bantuan ke sanggar juga tidak jelas. Ada sanggar milik pejabat dan lain lain. Dia bercerita awal 2020 lalu mengumpulkan enam komunitas dan sanggar seni berbeda genre membentuk satu lembaga berbasis kebudayaan Moloku Kie Raha. Pihaknya  banyak mengajarkan tarian asli dimulai dari anak anak.  Ada seni tari, menyanyi lagu daerah, permainan rakyat dan musik tradisional.

Sementara itu, Arief dari Ikatan AHki Geologi Indonesia mengatakan, Ternate ini dibangun di atas gunung api. Geowisata Ternate punya 28 geo site akan diusulkan ke pusat. Ternate sebagai pulau dengan karakteristik geologi daerah tektonik.

Baca juga:

Ternate, Lahirnya Teori Evolusi dari Wallace yang Dilupakan

Terutama batu angus dan pantainya ada hubungan dengan letusan Gamalama. Sementara Malut secara umum, disebut dengan sula sepur atau kereta Sula tak kalah dengan daerah lain soal wisata geologinya.

Ia bilang, luasan karst luar biasa. Di Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata saja  ada 200 goa  karst.

“Karena itu  jangan latah dalam buat program pariwisata. Seperti jualan pulsa atau bikin kios. Perlu dipikirkan tata kelola ruangnya, penyiapan SDM, perlu ada penyiapan peramu wisata. Ke depan semua harus dilibatkan.

“Malut tak habis potensi wisata geologinya, kita juga kalah diregulasi,” jelasnya.

Hudan Irsyadi, dosen budaya Universitas Khairu Ternate menambahkan, bicara pariwisata dan konten lokal telah dipraktekan di Cengkeh Afo. Bahwa pariwisata itu dari pemerintah, masyarakat dan swasta. Ada strategi pengembangan kebudayaan melalui pariwisata. Yakni memanjurkan kearifan lokal dalam pariwisata.

Direktur Duta Kreator Indonesia Thamrin Ibrahim menutup  FGD dengan beberapa kesimpulan. Perlu pembentukan DMO untuk menyuplai segala bentuk data base  kepariwisataan di sebuah destinasi wisata.

"Perlu pembentukan badan promosi wisata daerah yang di SK-kan oleh gubernur yang merupakan gabungan dari berbagai unsur. Malut butuh meeting tourism serta Pokja percepatan pemulihan pariwisata Maluku Utara," pungkas Thamrin.

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis:
Editor: Rajif
Photographer: Firjal

Baca Juga