Pelayanan

RSU Sofifi, Maluku Utara Tidak Layani BPJS, Biaya Berobat Mencekik

Tampilan RSUD Sofifi dari depan. || Foto: Firjal Usdek/Hpost

Sofifi, Hpost – Tarif pelayanan umum di Rumah Sakit Umum Sofifi dinilai sangat mahal. Selain itu, RSU milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara itu, juga tidak melayani para pemegang kartu BPJS.

Seorang pasien asal Kelurahan Guraping, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, yang enggan disebutkan namanya, mengaku semua biaya pelayanan kesehatan sangat mahal. Mulai dari rawat inap, opname, hingga obat-obatan.

“Saya masuk UGD karena panas, dorang (petugas medis) pasang infus dan suntik obat, itu tidak sampai satu hari. Tapi saya harus bayar Rp 500 ribu. Bahkan rumah sakit tidak layani BPJS,” bebernya.

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan dari Fraksi PKS Dapil 2 Oba, Fahrizal Amerudin Do. Muhammad, mengaku keluhan seperti itu bukan baru pertama kali ia dengar.

“Sudah banyak aspirasi warga masuk ke saya. Mereka mengeluh soal mahalnya tarif umum pelayanan RSU Sofifi,” ungkapnya.

Ia menilai, Pemprov dan pihak RSU terkesan lambat merealisasikan kerjasama dengan BPJS. Akibatnya, sampai hari ini masyarakat pengguna BPJS tak pernah merasakan manfaat dari rumah sakit yang sudah berdiri lama di Kecamatan Oba Utara itu.

“Jadi masyarakat harus antri di Puskesmas Galala berjam-jam. Karena hanya di Puskesmas Galala yang melayani BPJS. Pihak Pemprov dan Rumah Sakit harusnya malu,” ujar Fahrizal.

Kalaupun rencana kerjasama dengan BPJS belum terealisasi, menurut dia, setidaknya tarif umum di RSU Sofifi di – Perda – kan oleh Pemprov.

“Agar penentuan tarif disesuaikan dengan standar kemampuan ekonomi masyarakat. Bukan sebaliknya,” sesal Fahrizal.

Sebab sudah hampir 10 tahun lebih RSU Sofifi berdiri, tak ada perubahan di tingkat pelayanan masyarakat. “Kecuali tampilan fisik bangunan saja yang terkesan baru,” tukasnya.

Bagi dia, Sofifi harus berbenah demi nasib kesehatan masyarakat Oba Utara. “Apalagi kini Oba Utara telah masuk dalam zona khusus provinsi terkait percepatan pembangunan ibukota Provinsi,” tegas Fahrizal.

Penulis: Red
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga