Pilkades
3 Desa di Kepulauan Sula Tolak Pilkades

Sanana, Hpost – Polemik Pilkades Kepulauan Sula, Maluku Utara, terus berlanjut. Upaya panitia Pilkades memastikan semua desa dapat melaksanakan pemungutan suara, ditolak masyarakat.
Sesuai jadwal, pemungutan suara Pilkades untuk 78 desa di Kepulauan Sula seharusnya digelar pada 29 April 2021. Namun, ada sebagian desa harus melaksanakan tahapan pemungutan suara pada 4 Mei 2021.
Seperti berita sebelumnya, 4 desa yang tidak melaksanakan tahapan pemungutan suara itu di antaranya Desa Fat Iba, Desa Mangoli, Desa Waisakai, dan Desa Fatce.
Baca juga:
Warga Protes Rekomendasi DPRD soal Tunda Pilkades di Sula
Namun pada 4 Mei, Desa Fatce akhirnya melaksanakan tahapan pemungutan suara atas persetujuan panitia Pilkades tingkat kabupaten. Sementara, 3 desa lain tetap menolak untuk melaksanakan tahapan tersebut.
Informasi yang dihimpun, saat panitia Pilkades tingkat kabupaten hendak mendistribusikan logistik di Desa Fat Iba, malah diadang masyarakat yang menolak jalannya pelaksanaan Pilkades.
"Tanggal 3 Mei itu kami melakukan musyawarah desa bersama BPD, dihadiri Camat Sulabesi Tengah dan seluruh masyarakat Desa Fat Iba, dan telah disepakati bersama bahwa Desa Fat Iba tetap menolak pelaksanaan Pilkades," kata Julfi Yainahu, salah satu warga Desa Fat Iba.
Julfi bilang, kesepakatan masyarakat Desa Fat Iba itu dibuktikan dengan pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua BPD, Pjs Kepala Desa Fat Iba, dan Camat Sulabesi Tengah.
Baca juga:
Bupati Sula Tegaskan Pilkades Serentak Tetap Jalan
Dua Desa di Kepulauan Sula Gagal Ikut Pilkades Serentak Februari Mendatang
Bupati Sula: PNS Tidak Diwajibkan Ikut Bertarung di Pilkades
“Ada beberapa poin penting yang disepakati bersama dalam musyawarah, yakni masyarakat Desa Fat Iba menolak Pilkades dengan alasan belum dilaksanakan tahapan kampanye,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pilkades di Desa Waisakai, Haldi Tidore, mengatakan masyarakat di Desa Waisakai tidak melaksanakan tahapan pemungutan suara lantaran ada penolakan hasil seleksi calon kepala desa.
"Sudah beberapa kali kami konsultasi (ke panitia tingkat kabupaten), tapi mereka hanya janji-janji saja, tidak ada solusi," ujar Haldi.
Komentar