Peristiwa

Viral… “Wajah” Gubernur Maluku Utara Disulut Rokok, Gambarnya Dibakar

Ternate, Hpost – Buntut dari pengunduran diri Santrani Abusama disertai tudingan bagi-bagi proyek dari Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, membuat masalah semakin melebar.

Seperti yang terlihat pada sebuah video pendek yang beredar. Gambar orang nomor satu di Pemprov Malut yang terpajang pada sebuah banner, dirobek oleh seorang yang belum diketahui identitasnya.

Sebelum dirobek, ia tampak dengan emosional mengarahkan puntung rokoknya yang masih menyala ke arah wajah Gubernur.

Usai melepas semua banner tersebut, pria itu kemudian menaruhnya ke lantai dan mulai membakarnya.

Sekadar informasi, posisi Gubernur memang sebagai Ketua MPG Pemuda Pancasila (PP) Malut. Sedangkan Santrani sebagai Ketua PP Wilayah Malut.

Hal tersebut mendapat kecaman dari anggota Dewan Pakar Simualamo Malut, Kasman Abubakar.

“Itu  sebagai bentuk pelecehan dan nama baik orang tua kami, KH. Abdul Gani Kasuba,” tegas Kasman dalam keterangan tertulis kepada halmaherapost.com, Selasa 11 Mei 2021.

Bagi dia, itu adalah tindakan yang sudah diluar batas kewajaran. “Karen terlepas dari Abdul Gani Kasuba sebagai simbol Malut selaku gubernur, beliau juga orang tua kami selaku Penasehat Sibualamo, serta tokoh agama dan masyarakat yang kami hormati,” tuturnya.

Kasman bilang, jika ada ketersinggungan terkait mutasi Santrani, maka tidak harus dilampiaskan dengan merusak gambar dan simbol AGK.

“Bukankah selaku ASN terikat dengan etika dan mekanisme birokrasi dalam hal penempatan, promosi dan mutasi,” katanya.

Sikap dan tindakan oknum ini sangat menyinggung dan telah melukai hati komunitas kami,” kata Kasman menambahkan.

Untuk menghindari tindakan balasan yang ditakutkan akan berdampak luas, ia meminta aparat kepolisian mengusut tuntas tindakan oknum tersebut, dan menemukan siapa intelektual di balik tindakan biadab itu.

“Dan kepada pengurus, anggota Sibualamo dan masyarakat Tobelo Galela agar tetap bersabar dan menunggu proses penyelesaiaan secara hukum, dan tidak terprofokasi dengan sikap dan tindakan yang bisa muncul sewaktu-waktu,” imbau Kasman.

Kasman juga meminta kepada pihak yang merasa tidak puas atas kebijakan Gubernur, agar menjaga batas-batas kewajaran.

“Kami harap agar (oknum) meminta maaf kepada Gubermur dan publik Maluku Utara, terutama kepada Keluarga Besar Sibualamo Malut atas tindakan biadab yang sudah dilakukan itu,” tandasnya.

Penulis: Nurkholis Lamaau
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga