Kesaksian Saiful Bahri Ruray
Obituari untuk Haji Bur
Innalillahi wa inna Ilaihi Rajiun. Berita mengejutkan hari ini, Minggu 4 Juli 2020, adalah berpulangnya Dr. Hi. Burhan Abdurrahman,SH, MH, mantan walikota Ternate dua periode. Beliau wafat di Makassar. “Dimana saja dimakamkan, tetap sama-sama bumi Allah jua."
Saya baru saja dikirimkan video pendek dari kerabat Alm, ketika dalam keadaan sakit, sehari sebelum Alm berpulang. Alm Haji Bur, demikian ia sering disapa, adalah sosok yang telah banyak berkontribusi dalam membangun Kota Ternate sepanjang hayatnya.
Sebutlah Taman Nukila, Pantai Falajawa, juga renovasi bersejarah atas Benteng Oranje. Renovasi ini adalah karya terbaiknya yang diakui dunia, dalam sebuah forum Internasional tentang peninggalan VOC diseluruh dunia, yang dilaksanakan Erasmus Huis, Jakarta, saya sempat menghadirinya.
Haji Bur pada 2014 berhasil merelokasi para TNI Polri penghuni Benteng ke rumah yang layak huni. 2019 alm menerima gagasan kecil saya untuk menjadikan Benteng Oranje sebagai pusat perhelatan budaya, dengan mengadakan Oranje Jazz Festival untuk pertama kalinya. Di Oranje juga diadakan pementasan drama klasik dunia, Don Quixote de La Manche, karya penulis terkenal Miguel De Carvantes, yang dipentaskan kelompok teater yang disponsori oleh Kedubes Spanyol dan Wartawan Senior Goenawan Mohammad (TEMPO).
Karya terakhir Alm, sebelum berakhir masa baktinya adalah mengantar Baabullah Datuk Syah sebagai Pahlawan Nasional yang diakui negara pada November 2020 lalu. Alm, juga yang mengontak dan menunjuk saya sebagai ketua tim penyusun naskah akademis.
Untuk itu, Alm, menyampaikan kepada saya, sebelum berakhir masa baktinya, ia sangat berkeinginan menunaikan janjinya kepada rakyat Ternate untuk memperjuangkan Baabullah Datuk Syah sebagai Pahlawan. Dan janjinya itu, telah ditunaikannya dengan baik.
Alm hadir bersama Akbar Tanjung dan Dr.Abdul Gafur di ruang seminar Kampus UI Depok, untuk mendiskusikan Baabullah. Saya menyimpan SK Alm kepada saya dan tim penyusun naskah akademis, sebagai dokumen sejarah, di depan saya dan tim, alm menandatangani sendiri SK tsb, dalam ruang kerjanya sambil minum teh, tanpa harus melalui seremoni resmi.
Saya merasa ditantang dan mendapat kehormatan luar biasa, dipercaya Alm untuk merangkum kerja besar, merekonstruksi kepingan-kepingan puzzle, memilah-milah antara mitos dan realitas, dengan menerapkan historiografi yang ketat, arena peristiwa yang telah terpisah dalam rentang kurun waktu sepanjang 5 abad tersebut bukanlah hal mudah.
Berbagai dokumen dari Lisabon, Madrid, hingga London, Ambon hingga Leiden, dan tim mengumpulkan sebagai referensi sezaman (primary resourcess), sebagai pendukung utama dalam menyusun naskah akademis tersebut, Alhamdulillah, naskah setelah ditandatangani alm, dinyatakan lolos tanpa rekonfirmasi lagi oleh Tim Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Pusat di bawah Kementerian Sosial, dan terus lancar hingga ke Sekneg.
Tadi melihat video Alm dalam keadaan lemah dan sesak nafasnya, tak terasa, air mata saya menetes diantara Al Fatihah kepada alm. Allah juga pemilik segalanya. Karya dan dedikasinya abadi.
Komentar