Piala Gubernur
‘Brace’ Oemar Antarkan Persiter Ternate ke Semi Final, Pelatih Persis Sula Sesal Wasit

Morotai, Hpost – Persiter Ternate melangkah ke Semi Final, Piala Gubernur setelah menang dramatis melawan Persis Sula, 3-2 di Stadion Bangsaha Morotai, Kabupaten Pulau Morotai Maluku Utara, Minggu 19 September 2021.
Persiter yang turun tanpa gelandang senior, Anggi Yusup, bermain menekan sejak menit awal. Namun, tanpa disangka-sangka Persis Sula tampil baik dan memberikan perlawanan sengit lewat duel keras di lapangan tengah.
Namun di menit ke 18, striker Persiter, Dedi Usman nomor punggung 7, berhasil memanfaatkan kemelut dan merobek jala Persis Sula.
Setelah unggul 1-0, anak-anak Persiter ingin mengatur tempo permainan dengan memancing pemain-pemain Persis Sula keluar dari jantung pertahanan.
Baca Juga :
Pressing tinggi anak-anak Sulabesi berbuah hasil dua menit setelah gol Persiter. Tendangan keras kaki kiri Dino Umasangaji dari dalam kotak pinalti di menit ke 20, berhasil menyamakan kedudukan 1-1.
Pertandingan yang dipimpin Wasit Faisal Abdul Wahid, berlangsung sengit setelah gol tersebut. Anak-anak Persis menaikkan tempo permainan. Solo run berbahaya gelandang Persis di depan kotak terpaksa ditekel oleh bek Persiter.
Wasit memberikan hadiah tendangan bebas. Gelandang Persis Sula nomor punggung 9 Aprianti, berhasil mengeksekusi bola mati. Tendangan melengkung kaki kirinya merangsek indah ke sisi kira atas jala gawang Persiter. Persis Sula membalikan keadaan menjadi 2-1.
Berselang 6 menit, Persiter yang tertinggal kembali membangun serangan dengan lewat kerja 3 striker dan mampu menyamakan kedudukan 2-2 setelah umpan tarik dari sisi pertanahan Persis Sula, berhasil disambut dengan tendang voli kiri gelandang nomor punggung 6 Persiter, Syech Oemar Albaar.
Skor 2-2 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua menit ke 51, Umar Albar kembali mencetak satu gol melalui kerja sama yang baik dari pemain sayap kanan, lalu disambut baik dengan tenang oleh Umar dan berhasil merobek jala-jala gawang Persi Sula dengan skor 3-2.
Jual beli serangan terus terjadi. Namun gol tidak lagi bersarang di jala kedua tim hingga wasit meniup pluit panjang babak kedua.
"Kami bisa lebih baik lagi dari hari ini dan jangan cepat puas tapi kita tetap optimis dipertandingan selanjutnya," ucap Umar, penyumbang brace untuk Persiter saat ditemui usai pertandingan.
Sementara Pelatih Persiter Ternate, Pelatih Persiter Ternate, Qwetly Alweni, mengaku kedua tim itu sangat menegangkan. Namun anak asuhnya itu terluhat tetap berkonsentrasi.
"Pertandingan partai tadi cukup menegangnkan, terutama kita Persiter kemarin kita baru menang 7-0 tiba-tiba di babak pertama mengalami kesulitan, tapi Alhamdulillah anak-anak masih tetap konsentrasi masih jalankan instruksi," katanya.
Dipertandingan berikutnya, mantan pemain Persebaya itu menyiapkan strategi baru untuk memenangkan pertandingan semi final.
"Yang pasti ada taktik dan strategi yang baru lagi. Tetap menang dan harus menang," pungkasnya.
Keputusan Wasit Disesali
Dalam pertandingan tersebut Wasit, Faisal sempat dikejar oleh official tim karena dinilai tidak sportif.
Insiden itu berlangsung akibat wasit diduga mengabaikan hands ball di area kotak pinalti Persiter.
Striker Persisula sempat memprotes keras keputusan wasit.
Sementara Pelatih Persisula, Rahmat Gailea, usai pertandingan menyesalkan sejumlah keputusan wasit
"Ada beberapa kali pelanggaran tetapi wasit biarkan. Di menit ke-96 tadi di depan wasit tidak mengambil keputusan, itu yang menjadi kekecewaan kami," ucap Rahmat.
"Dan gol kedua dari Persiter Ternate itu juga terjadi hands ball tapi wasit tetapi menjalankan pertandingan akhirnya menjadi gol," katanya.
Meski begitu Rahmat mengaku penyebab utama kekalahan anak asuhnya karena faktor perjalanan yang cukup melelahkan. Stamina pemain terkuras dalam perjalanan.
"Memang perjalanan jauh dari Sula masuk sampai Tidore, terus lanjut ke Pelabuhan Sidangoli. Kemudian bisa juga bermasalah sampai 5 jam. Kita masuk di Tobelo jam 10 malam," kata Rahmat usai pertandingan.
Tim Persisula baru tiba di Morotai sekitar jam 8 pagi.
"Faktor stamina. Terkait dengan permainan ini kan kapan saja terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan. Kami dari pelatih maupun official mengantisipasi, tapi apa boleh buat sudah terjadi. Tim kami sedikit tidak komplit karena ada pemain utama yang cidera," tandasnya.
Komentar